JABAR EKSPRES – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Darurat Arab-Islam yang digelar di Doha pada Senin (15/9) menegaskan bahwa tindakan agresi Israel terhadap Palestina, termasuk genosida, pembersihan etnis, blokade, kelaparan, serta kebijakan kolonialisasi dan ekspansionis, telah merusak prospek perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Dalam pernyataan penutupnya, forum ini menolak rencana Israel yang dinilai berupaya menciptakan realitas baru di kawasan. Hal tersebut dipandang sebagai ancaman langsung terhadap stabilitas dan keamanan, tidak hanya di tingkat regional tetapi juga global.
KTT Doha juga mengulang kembali penolakannya terhadap setiap upaya Israel mengusir warga Palestina dari tanah yang telah diduduki sejak 1967. Tindakan tersebut dipandang sebagai kejahatan kemanusiaan, pelanggaran hukum internasional, serta kebijakan pembersihan etnis yang tidak dapat dibenarkan.
Baca Juga:OnePlus 13R: Performa Flagship dengan Harga Lebih TerjangkauLauma Genshin Impact 6.0: Apakah Worth It di Gacha?
Selain itu, konferensi menekankan pentingnya implementasi rencana rekonstruksi yang telah dirumuskan sebelumnya dalam KTT Arab-Islam. Upaya tersebut meliputi aspek politik dan teknis, dengan prioritas utama memulai kembali pembangunan Gaza.
Para pemimpin juga menyerukan dukungan nyata dari para donor internasional serta keikutsertaan aktif dalam konferensi rekonstruksi Gaza yang direncanakan berlangsung di Kairo setelah tercapainya gencatan senjata.
Pernyataan resmi KTT juga mengecam kebijakan Israel yang dianggap telah menciptakan bencana kemanusiaan berskala besar. Penggunaan blokade, kelaparan, serta pembatasan masuknya makanan dan obat-obatan disebut sebagai senjata perang terhadap rakyat Palestina.
Tindakan tersebut dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa, bahkan dikategorikan sebagai kejahatan perang.
Oleh karena itu, KTT mendesak komunitas internasional untuk segera mengambil langkah konkret guna menghentikan kebijakan tersebut serta memastikan akses aman dan tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan menuju seluruh wilayah Palestina yang diduduki.*
SUMBER: ANTARA
