JABAR EKSPRES – Empat anggota parlemen Italia dilaporkan turut serta dalam Global Sumud Flotilla, armada yang berlayar menuju Jalur Gaza untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. Kabar ini disampaikan oleh media Italia pada Rabu (3/9).
Menurut kantor berita ANSA, delegasi tersebut terdiri dari dua anggota Parlemen Eropa, yakni Benedetta Scuderi dan Annalisa Corrade, ditambah anggota Partai Demokratik (PD) Arturo Scutto, serta senator dari Gerakan Lima Bintang (M5S) Marco Croatti.
Dalam konferensi Senat, juru bicara delegasi Italia untuk Gerakan Global menuju Gaza, Maria Elena Delia, menekankan pentingnya keberanian mereka.
“Mereka memutuskan menantang bahaya. Bayangkan betapa pentingnya armada ini,” ujarnya.
Baca Juga:Harga Dollar AS ke Rupiah Hari Ini, 4 September 20256 Harga iPhone Turun Signifikan, Jelang Peluncuran iPhone 17
Pemimpin kelompok M5S di DPR Italia juga telah mengajukan pertanyaan resmi kepada Perdana Menteri Giorgia Meloni dan Menteri Luar Negeri Antonio Tajani terkait langkah perlindungan yang akan diberikan pemerintah kepada para peserta flotilla. Mantan Perdana Menteri Giuseppe Conte turut mendesak agar pemerintah Meloni memberikan perlindungan diplomatik, mengingat Spanyol sebelumnya telah memutuskan hal serupa.
Sementara itu, pemimpin PD Elly Schlein menegaskan dukungannya penuh terhadap misi ini, yang menurutnya bertujuan membuka akses bantuan ke Gaza.
“Global Sumud Flotilla melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah Italia dan Eropa, tetapi tidak dilakukan,” katanya.
Armada Global Sumud sendiri berangkat dari pelabuhan Barcelona pada Senin malam setelah sempat tertunda akibat cuaca buruk sehari sebelumnya.
Sekitar 200 aktivis, politisi, dan seniman dari 44 negara turut serta dalam pelayaran awal, termasuk aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg, aktor Irlandia Liam Cunningham, aktor Spanyol Eduardo Fernandez, serta mantan Wali Kota Barcelona Ada Colau.
Penyelenggara menyebut, armada ini akan bergabung dengan kapal lain yang berangkat dari Italia dan Tunisia, sehingga total peserta diperkirakan mencapai lebih dari 500 orang dengan sekitar 60 kapal. Mereka menargetkan dapat tiba di Jalur Gaza pada pertengahan September.*
