Indonesia Perkuat Diplomasi Ekonomi, Jaring Investasi Baru dari China 

Indonesia Perkuat Diplomasi Ekonomi, Jaring Investasi Baru dari China 
Ilustrasi Indonesia jaring investasi baru dari China untuk pertumbuhan ekonomi nasional. (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Indonesia menegaskan kembali komitmennya terhadap politik luar negeri bebas aktif dalam memperkuat diplomasi ekonomi global.

Dalam peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China di Jakarta, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan geopolitik tanpa mengorbankan potensi investasi strategis dari negara mitra, termasuk China.

“Kami berlandaskan politik luar negeri yang bebas aktif, jadi siapa yang bisa, mau dan konkrit untuk investasi, bekerja sama dengan negara kami, tentunya kami sambut dengan positif,” kata Ara, sapaan akrabnya, dikutip dari ANTARA, Selasa (26/8).

Baca Juga:Stok Gula Nasional Melimpah Akibat Gempuran Impor, Pemerintah Siapkan Rp1,5 Triliun Lindungi Petani Tebu?Apa Kabar Pembangunan IKN? Komisi XI DPR: Tetap Berjalan tapi Bukan Prioritas 

Mengutip arahan Presiden Prabowo Subianto, Ara menegaskan sesuai dengan prinsip Presiden Prabowo “satu muhsuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit,” Indonesia terbuka bagi negara mana pun yang mau berinvestasi dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi domestik yang berkualitas.

Selain itu, mengutip amanat Presiden Prabowo, mengibaratkan keterbukaan Indonesia dalam menerima investasi dari negara mana pun dengan kucing. Tidak peduli jenis kucingnya, selama kucing tersebut mampu menangkap investasi atau yang diibaratkan dengan tikus.

“Dia (Prabowo) selalu mengajarkan kami di cabinet, tidak penting kucingnya hitam atau putih, yang penting bisa juga menangkan tikus, jadi efektif,” katanya.

Ara juga mengatakan, di era kepemimpinan Prabowo Subianto, Indonesia tetap menjaga hubungan diplomatic yang sudah berjalan baik dengan China selama 75 tahun.

Hal ini dibuktikan dengan kunjungan kenegaraan ke China, negara pertama yang dikunjungi Prabowo setelah dilantik sebagai presiden.

“Buktinya beliau waktu menjadi presiden terpilih, pertama beliau dating ke China itu jelas. Dan juga saya tau persis karena dulu saya bagian dari KIKT (Kadin Indonesia Komite Tiongkok) sebagai pengusaha, saya tau persis bagaimana peningkatan investasi daripada China kepada Indonesia itu meningkat sekali dari tahun ke tahun,” lanjutnya.

Data terbaru menunjukkan, dalam periode Januari-Mei 2025, volume perdagangan bilateral Indonesia-China mencapai 62,96 miliar dolar AS, tumbuh 11 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga:Bangun 270 Dapur MBG, Kadin Gelontorkan Dana Sebesar Rp540 Miliar QRIS Siap Ekspansi ke China, Ditargetkan Meluncur Akhir 2025

Meski intensif menjalin kerja sama ekonomi, Presiden Prabowo dalam Pidato Kenegaraan perdananya menegaskan bahwa Indonesia tetap berada di jalur non-blok, menjunjung tinggi prinsip netralitas dan perdamaian global.

0 Komentar