Listrik yang dihasilkan kemudian dialirkan melalui transformator untuk dinaikkan tegangannya sebelum didistribusikan ke jaringan listrik.
Selain hasilkan listrik, PLTSa diklaim ramah lingkungan dan sudah banyak disgunakan di negara-negara maju.
Terkendala Pasokan Air?
Meski begitu, salah satu tantangan besar untuk hasilkan uap adalah tersedianya pasokan air yang memadai. Masalah ini sempat mendapat penolakan dari warga setempat, di mana untuk kebutuhan pasokan air, TPPAS Legok Nangka mengabil sumber air dari Hulu Sungai Citarik.
Baca Juga:Belum Jelas Kelanjutannya, Proyek TPPAS Legok Nangka Telan Anggaran Rp3,19 Triliun Sudah 3 Periode Gubernur Jabar, TPPAS Legok Nangka Hanya Janji Belaka!
Pipanisasi air ini akan disalurkan untuk kebutuhan TPPAS Legok Nangka, panjangnya sekira 20 kilometer dengan pengambilan air baku sekitar 20 liter per detiknya.
Warga yang mayoritas dari kalangan petani menolak pengambilan air itu, mereka khawatir sawah akan kering.
Endang (52) seorang warga Kecamatan Nagreg mengaku, hadirnya TPPAS Legok Nangka diharapkan dapat benar-benar mampu mengatasi persoalan sampah, yang selama ini menjadi masalah besar di Jawa Barat khususnya Bandung Raya.
“Kalau cuma menampung saya pikir bakalan sama aja bohong, nantinya menumpuk, menggunung seperti yang di KBB (Sarimukti), atau yang di Cimahi (TPA Leuwigajah) itu pernah meledak gara-gara sampah,” katanya.
Menurut pria berkaca mata dengan rambut disisir rapih ke bagian kanan itu, dampak dari keberadaan TPPAS Legok Nangka untuk sementara ini masih belum terlihat, sehingga dirinya enggan banyak berkomentar.
“Saya kalau dampak belum bisa bilang karena aktif juga belum itu pengelolaannya. Paling yang belum lama ini pernah ramai dibahas itu soal pengambilan air, untuk digunakan operasional (TPPAS) Legok Nangka,” bebernya.
Dari informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, persoalan pasokan air untuk kebutuhan TPPAS Legok Nangka, sempat jadi perbincangan karena proses pengambilannya menggunakan pipanisasi dari permukaan hulu Sungai Citarik.
Baca Juga:TPAS Sarimukti Terus Dipaksa Meski Overload, Walhi Jabar Desak Aktifkan Legok Nangka yang Terkatung-KatungBertemu PT JES, Sekda Jabar Nego Percepat Waktu Konstruksi TPPAS Legok Nangka
Informasi yang dihimpun, pengambilan air untuk kepentingan proyek pembangunan TPPAS Legok Nangka, dinilai akan mengakibatkan dampak signifikan terhadap masyarakat, khususnya yang berbatasan di area bawah yang mayoritas petani sawah.
“Tapi saya juga enggak begitu paham detil, cuma memang sempat ramai aja jadi bahan pembicaraan warga. Semoga hal-hal yang dikhawatirkan masyarakat itu tidak terjadi,” ujar Endang.
