JABAR EKSPRES – Setelah 15 tahun menggantung, lahan seluas 3.000 meter persegi yang ditempati Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cimahi akhirnya resmi diserahkan Pemerintah Kota Cimahi kepada Kementerian Agama.
Penyerahan ini menjadi tonggak penting dalam menyelesaikan persoalan lama yang selama ini membayangi pengelolaan aset pendidikan di kota Cimahi.
“Sudah 15 tahun lahan ini belum diserahkan. Kami menilai sudah saatnya diserahkan karena ini menyangkut kepentingan masyarakat dan negara,” ujar Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, kepada media baru-baru ini.
Baca Juga:Demul Sebut Study Tour Sekadar Piknik, Abaikan Dampak Ekonomi?Operasi Patuh Lodaya 2025 di Bogor, 7.151 Pengendara Ditindak dan 35 Kecelakaan Terjadi
Langkah ini dianggap sebagai bentuk nyata komitmen Pemkot Cimahi dalam menertibkan administrasi aset daerah.
Ngatiyana menegaskan, dengan legalitas yang kini telah berpindah tangan ke Kementerian Agama, MAN Cimahi bisa lebih leluasa mengelola fasilitas pendidikan, terlebih saat ini sekolah tersebut menampung sebanyak 896 siswa aktif.
Penyerahan aset tak hanya berhenti pada lahan MAN. Ngatiyana mengungkapkan, pihaknya juga tengah mempersiapkan penyerahan sejumlah aset lain seperti kantor KUA dan kantor KPU.
Menurutnya, penataan aset yang selama ini belum terselesaikan harus segera dituntaskan demi efisiensi pelayanan publik.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya tertib administrasi. Kami ingin mendorong agar seluruh pengelolaan aset di Cimahi berjalan sesuai aturan, demi mendukung roda pemerintahan yang baik dan transparan,” jelasnya.
Ngatiyana juga menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menjaga ketertiban administrasi. Ia berharap langkah ini dapat menjadi contoh dan momentum untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan akuntabel di Kota Cimahi. (Mong)
Dengan penyelesaian yang selama ini tertunda, Pemkot Cimahi tampaknya ingin menutup celah persoalan lama dalam pengelolaan aset publik. (Mong)
Reporter: Firman Satria