JABAR EKSPRES – Polemik pembagian minuman bir yang terjadi dalam gelaran Pocari Sweat Run 2025, hingga saat ini masih menjadi sorotan.
Terbaru, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan angkat bicara. Ia menilai bahwa kasus tersebut sudah cukup ditanggapi secara sosial dan tidak perlu dibawa ke ranah hukum lebih lanjut.
“Sudah disanksi secara sosial, lihat saja di media sosial. Udah pasti (disanksi sosial),” ujar Farhan kepada awak media, Kamis (24/7).
Baca Juga:Liverpool Bakar Duit Demi Hugo Ekitike, Taruhan Besar di Era SlotDugaan Ada Pihak Lain Menguat, Siapa Lagi Otak Perdagangan Bayi Jaringan Internasional ke Singapura?
Farhan menegaskan bahwa yang terlibat dalam aksi pembagian minuman tersebut adalah komunitas peserta, bukan pihak yang mengedarkan atau menjual secara komersial.
Ia menolak jika komunitas yang hadir dalam acara olahraga tersebut harus dikenai sanksi hukum atau pidana.
“Hey, dengerin ya, mereka itu konsumen, bukan pengedar. Kalau pengedar itu yang punya toko. Itu yang jauh lebih penting disanksi,” tegasnya.
Disinggung soal sanksi yang bakal diberikan Pemkot Bandung, Ia justru mempertanyakan dasar hukum apa untuk menjatuhkan sanksi berat terhadap peserta acara tersebut. Menurutnya, tidak ada aturan hukum yang secara eksplisit bisa dijadikan dasar untuk memidanakan mereka dalam kasus ini.
“Kalau nyolok mata buncelik mah gini. Jadi kalau Anda harapkan saya memberikan sanksi berat, sanksi berat apa? Sok liat dasar hukumnya. Da gak ada,” ucap Farhan.
Meski begitu, Pemerintah Kota Bandung tetap menegaskan komitmennya dalam mengendalikan peredaran minuman beralkohol di wilayahnya.
Farhan menyebut telah ada satuan tugas khusus yang dikoordinasikan oleh Wakil Wali Kota Bandung untuk mengawasi distribusi dan penjualan minuman keras.
Baca Juga:Sapi Raksasa Asal Lembang Jadi Jawara Kelas Ekstrem di Kontes Peternakan KBBLisa Mariana Kembali Mangkir dari Pemeriksaan Dugaan Video Syur, Polisi Siapkan Pemanggilan Kedua
“Kalau peredaran minuman beralkohol, kami sudah punya tim khusus. Dipimpin oleh Wakil Wali Kota. Peredaran minuman beralkohol kita sikat habis-habisan,” kata dia.
Dia menanggapi santai soal isu yang beredar di masyarakat, soal ketidakkonsistenan Pemkot Bandung yang tengah berupaya meredam peredaran minuman keras, tapi malah kecolongan lewat video viral bagi-bagi bir di acara event lari tersebut.
“Ya boleh, itu mah pendapat masing-masing. Itu mah subjektivitas, pendapat masing-masing,” ucapnya singkat.
