Pocari Sweat Run 2025: Puluhan Ribu Pelari Serbu Bandung, Ekonomi dan Wisata Diharapkan Melejit

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan (kanan) dan Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati (kiri) saat membuka acara pengambilan Raspek Collection di Kiara Artha Park, Jumat (18/7). (Sadam Husen Soleh Ramdhani / JE)
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan (kanan) dan Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati (kiri) saat membuka acara pengambilan Raspek Collection di Kiara Artha Park, Jumat (18/7). (Sadam Husen Soleh Ramdhani / JE)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Event lari tahunan Pocari Sweat Run 2025 kembali digelar di Kota Bandung dengan melibatkan lebih dari 15 ribu pelari dari berbagai daerah di Indonesia. Tahun ini menjadi edisi ke-12 pelaksanaan event lari ini di Bandung, yang tidak hanya menjadi ajang olahraga, tapi juga motor penggerak ekonomi dan pariwisata lokal.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan bahwa event lari saat ini telah menjadi agenda utama di berbagai kota besar, termasuk Bandung, Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.

“Pocari Run tahun ke-12 ini bisa menambah semangat orang-orang untuk terus hadir dan mencintai Kota Bandung,” ujar Farhan, di Kiara Artha Park, Jumat (18/7).

Baca Juga:Priguna Resmi Ditahan, Kejari Bandung Terima Tahap 2 Kasus Pelecehan di RSHSManchester United Siap Korbankan Garnacho Demi Datangkan Nicolas Jackson

Diakui Farhan, Event yang berlangsung selama dua hari ini tidak hanya terpusat di satu lokasi, tapi juga menyebar ke sejumlah titik strategis di kota Bandung, mulai dari kawasan Kiara Artha Park hingga Balai Kota.

Pihaknya memperkirakan event Pocari Sweat Run 2025 bisa peningkatan perputaran ekonomi, terutama dari sektor wisata, perdagangan, jasa, dan transportasi.

“Yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita mengukur dampaknya secara presisi. Maka saya minta pihak Pocari untuk membagikan data profil peserta: berapa yang datang dari luar kota, berapa lama menginap, dan belanja rata-rata mereka selama di Bandung,” tegas Farhan.

Pemkot Bandung, lanjut Farhan, juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk meminimalkan dampak bagi pengguna jalan. Koordinasi terus dilakukan dengan Polrestabes Bandung dan instansi terkait.

“Kami ingin pastikan bahwa jalur lari tidak menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat. Kebersihan pun menjadi perhatian serius, dengan melibatkan petugas dari 6 kecamatan dan 16 kelurahan,” tambahnya.

Sementara itu, Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati, menyatakan bahwa pelaksanaan tahun ini merupakan hasil kolaborasi intensif antara penyelenggara dan pemerintah kota yang telah dipersiapkan selama berbulan-bulan.

“Kami belajar dari tahun lalu, di mana ada maraton yang membuat waktu pelaksanaan cukup panjang. Tahun ini tidak ada maraton, sehingga acara bisa selesai lebih cepat. Sabtu mulai pukul 05.00 WIB dan Minggu mulai pukul 04.00 WIB. Harapannya, pukul 07.00 atau 08.00 kegiatan sudah selesai,” jelasnya.

0 Komentar