JABAR EKSPRES – Sebanyak 16 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau napi terorisme bertaubat. Mereka adalah WBP Lapas Khusus Kelas IIB Sentul.
Ke 16 napi itu telah membulatkan tekad. Mereka pun berikrar dan kembali untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Selasa (16/7).
Itu ditandai dengan ikrar atau sumpah janji yang kemudian ditambah dengan sesi penghormatan dan mencium Sang Saka Merah Putih.
Baca Juga:Polres Bogor Tangkap Dua Pelaku Penodongan Senpi terhadap Mantan Kades CintamanikFrans Putros Resmi Gabung Persib
Kegiatan itu bukan sekedar seremonial. Napi juga mendapatkan rasa khidmat tersendiri dalam perjalanan hidupnya. Yakni mendapatkan kesempatan kedua untuk kembali kepada Ibu Pertiwi.
Di sisi lain, ikrar itu juga menjadi salah satu indikator suksesnya pembinaan yang dilakukan Lapas dengan sejumlah stakeholder terkait. Seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi bangga dengan momen itu. Momen tersebut menjadi tonggak penting dalam proses rehabilitasi ideologi dan reintegrasi sosial Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tindak pidana terorisme.
“Ini adalah langkah besar, langkah berani, dan langkah awal menuju proses rekonsiliasi serta pemulihan yang menyeluruh,” katanya.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Barat, Kusnali menambahkan, proses pembinaan tidak akan berhasil tanpa kesediaan dan keterbukaan hati dari para WBP. Oleh karena itu, keberanian mereka untuk menyatakan ikrar hari ini adalah wujud nyata bahwa deradikalisasi di lapas berjalan dengan baik.
“Terima kasih juga kepada pihak pihak yang terlibat, ” sambungnya.
Pembinaan di dalam Lapas akan terus berjalan. Selain soal ideologi, pembinaan lain juga diberikan. Di antaranya adalah terkait bekal keterampilan. Agar kelak bisa menjadi modal saat kembali ke masyarakat. (son)
