Contoh kasus penipuan QRIS bisa terjadi hanya karena perbedaan kecil, seperti spasi. Misalnya, terdapat dua nama perusahaan:
PT ABC spasi Sejahtera
PT ABCSejahtera (tanpa spasi)
Perbedaan sekecil spasi saja dapat dimanfaatkan sebagai modus penipuan, karena sistem tetap akan mengenali keduanya sebagai entitas yang berbeda.
Jenis QRIS dan Potensi Celah Keamanannya
Dalam sistem pembayaran QRIS, terdapat dua jenis metode yang digunakan oleh penjual:
QRIS Statis
Baca Juga:8 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah 100 Juta yang Murah PerawatanFcomm Shop Janjikan Uang Harian dengan Mudah, Ternyata Begini Modus Aslinya!
Penjual hanya memiliki satu kode QR tetap. Pembeli harus memasukkan nominal secara manual setiap kali bertransaksi.
QRIS Dinamis
Penjual memberikan kode QR unik yang secara otomatis menampilkan nominal yang harus dibayar.
QRIS dinamis memang dianggap lebih aman. Namun, bukan berarti tanpa celah. Jika pembeli sudah mengetahui nominal yang akan dibayarkan sebelumnya, mereka bisa menyiapkan gambar tangkapan layar atau memalsukan tampilan pembayaran, sehingga tampak seolah-olah transaksi sudah dilakukan.
Tips Menghindari Penipuan QRIS dan Transparansi Saat Transaksi
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan penjual untuk menghindari penipuan, antara lain:
- Tampilkan proses transaksi secara transparan di depan pembeli.
- Pastikan nominal dan nama penerima benar dan sesuai, serta ditampilkan langsung dari aplikasi pembayaran, bukan dari gambar atau tangkapan layar.
- Hindari membuka layar lain yang bisa mengaburkan proses transfer. Ini akan memastikan bahwa pembayaran benar-benar dilakukan ke rekening milik penjual, bukan ke pihak lain.
Risiko QRIS Statis, Ganti Barcode Tanpa Disadari
Penipuan juga bisa terjadi pada QRIS statis, terutama jika penjual tidak rutin memeriksa barcode yang dipajang di tempat usaha. Pelaku dapat mengganti barcode dengan miliknya sendiri, sehingga dana yang ditransfer oleh pembeli masuk ke rekening pelaku, bukan ke penjual yang sah.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pemilik usaha untuk memeriksa kode QR secara berkala. Pastikan barcode yang dipasang adalah milik sendiri, dan cocokkan dengan nama atau nomor rekening yang terdaftar.
Iman, seorang pedagang es teh di kawasan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, turut menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran dalam usahanya. Ia mengakui bahwa QRIS sangat membantu dalam memperlancar transaksi, terutama karena banyak pembeli saat ini tidak membawa uang tunai.
