Dengan demikian, nilai seed akan terus berubah, membuat hasil RNG hampir mustahil diprediksi secara manual.
Cara Kerja Situs Judi Online
Kebanyakan platform judi online (judol) tidak merancang permainannya sendiri, melainkan menggunakan pihak ketiga sebagai developer untuk membuat dan mengelola sistem permainan. Kurang lebih, skema kerja sistemnya adalah sebagai berikut:
- Pemain menekan tombol spin melalui peramban (browser).
- Permainan mengirimkan perintah spin ke server permainan.
- Server permainan menghitung jumlah taruhan yang dibutuhkan, lalu meminta platform untuk mengurangi saldo pemain.
- Server platform mengonfirmasi permintaan tersebut.
- Server permainan mengirim permintaan untuk mendapatkan angka acak dari sistem RNG (Random Number Generator).
- Sistem RNG merespons dengan mengirimkan angka acak.
- Server permainan menggunakan angka acak tersebut untuk menentukan hasil spin.
- Hasil dari spin kemudian dikirim kembali ke server platform judi.
- Server platform melakukan konfirmasi ulang untuk menambahkan saldo jika terjadi kemenangan.
- Hasil spin dikirimkan ke browser pemain.
- Browser akan menampilkan hasil tersebut dalam bentuk animasi, apakah menang atau kalah.
Dari alur di atas, kita bisa melihat bahwa seluruh proses penentuan hasil permainan dilakukan sepenuhnya oleh server game, bukan oleh platform judi itu sendiri. Platform hanya berfungsi sebagai perantara yang mengelola transaksi saldo dan visualisasi hasil permainan.
Lalu, bagaimana bandar mendapatkan keuntungan?
Baca Juga:10 Merek Motor Ini Sebaiknya Jangan Dibeli, Tampangnya Doang yang Keren7 Alasan Mengapa Beli Mobil Bekas Lebih Menguntungkan daripada Mobil Baru
Di sinilah matematika berperan. Semua jenis permainan judi, baik itu mesin slot, rolet, maupun permainan kartu, selalu berlandaskan pada prinsip keacakan (randomness). Keacakan inilah yang memberikan bandar keuntungan besar secara statistik.
Bila Anda berpikir bahwa bandar curang dengan mengatur atau mensetting hasil permainan pada setiap putaran, coba pikirkan lagi. Justru, banyak bandar memilih untuk tidak melakukannya karena hal tersebut berisiko tinggi bagi mereka.
Mungkin kita beranggapan bahwa alasan bandar tidak mencurangi permainan adalah untuk menjaga reputasi. Namun, alasan utamanya lebih dalam, yaitu kecurangan sistematis atau algoritmik justru bisa dieksploitasi oleh pemain yang cerdas.
Logikanya seperti ini, jika bandar bisa menentukan kapan pemain menang atau kalah, itu artinya mereka mengetahui pola hasil permainan. Jika mereka bisa mengetahuinya, pihak lain pun berpotensi mengetahuinya juga, dan di sinilah letak bahayanya. Jika pola tersebut bisa ditebak oleh pemain, maka justru bandarlah yang akan merugi.
