JABAR EKSPRES – Masih ingat masa-masa ketika melakukan root pada ponsel Android itu seperti sebuah kewajiban? Ponsel dengan spesifikasi rendah (HP kentang) bisa di-tweak agar sanggup menjalankan game seperti PUBG. Menghapus aplikasi bawaan yang tidak bisa dihapus pun menjadi hal yang biasa, mirip seperti mencopot pejabat yang sulit diganti, susah dan ribet. Tapi itu cerita dulu.
Sekarang kita sudah berada di tahun 2025. Pertanyaannya, apakah root masih relevan? Atau justru root kini hanya sekadar nostalgia anak-anak forum lawas yang masih bangga menggunakan TWRP?
Apa Itu Root Android?
Bagi yang belum familiar, rooting Android adalah proses memberikan akses penuh terhadap sistem operasi ponsel. Ibarat rumah, biasanya kita hanya bisa masuk ke ruang tamu. Tapi setelah di-root, kita bisa bebas menjelajahi dapur, garasi, bahkan mengganti warna cat rumahnya.
Baca Juga:Penyebab dan Cara Mengatasi Akun Kredivo yang Terblokir PermanenAplikasi OMC Semakin Jelas Scam, Investor Mulai Sulit Tarik Dana
Di dunia Android, pengguna root memiliki hak layaknya seorang administrator. Seperti jadi admin grup keluarga, bisa menambah, menghapus, atau mengatur siapa pun sesuka hati.
Dulu Gaya Hidup, Sekarang Nostalgia
Sekitar tahun 2012 hingga 2016, root adalah gaya hidup bagi para pengguna Android. Alasannya? Menghapus bloatware (aplikasi bawaan pabrik yang tidak bisa dihapus), memasang custom ROM, mematikan iklan di aplikasi, hingga melakukan overclock CPU agar ponsel berspesifikasi rendah tetap bisa menjalankan game berat.
Dan tentu saja, ada kepuasan tersendiri saat bisa pamer hasil oprek ke forum seperti XDA, seolah-olah jadi tech geek sejati.
Tahun 2025 Root Mulai Ditinggalkan
Namun kini, kebiasaan rooting mulai ditinggalkan. Ada beberapa alasan utama:
Android Sudah Makin Lengkap Secara Fitur
Banyak fitur yang dulu hanya bisa diakses lewat root, sekarang sudah menjadi bawaan pabrik. Misalnya: split screen, perekam layar, dark mode, mengganti font, menyembunyikan aplikasi, hingga mengganti launcher, semuanya bisa dilakukan tanpa perlu root.
Ponsel Makin Pintar, Tapi Juga Makin Ketat
Banyak aplikasi, terutama yang berkaitan dengan keamanan dan finansial—langsung menolak berjalan jika mendeteksi ponsel dalam keadaan rooted. Aplikasi seperti Netflix, Gojek, hingga mobile banking akan langsung menutup layar atau menolak akses. Alasannya demi keamanan, meskipun kadang terasa seperti pemerintah: mengatasnamakan rakyat, padahal takut sistemnya diutak-atik.
