PHK Bukan Satu-satunya, Ini 8 Alasan Karyawan Kehilangan Pekerjaan

8 Alasan Karyawan Kehilangan Pekerjaan
8 Alasan Karyawan Kehilangan Pekerjaan
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Bayangkan jika kontrak kerja Anda berakhir hari ini. Gaji berhenti, tetapi cicilan tetap berjalan. Anak masih membutuhkan biaya sekolah, dan kebutuhan rumah tangga harus tetap dipenuhi. Apakah Anda siap menghadapi situasi kehilangan pekerjaan?

Kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba hanyalah satu dari lima penyebab utama karyawan kehilangan penghasilan. Lalu, apa saja penyebab lainnya? Dan bagaimana agar Anda tetap aman secara finansial?

8 Penyebab Karyawan Kehilangan Pekerjaan

  1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

PHK masih menjadi ancaman nyata bagi banyak karyawan. Di Indonesia, gelombang PHK terus terjadi seiring dengan upaya perusahaan melakukan efisiensi.

Baca Juga:17 Koin Kuno Paling Langka dan Mahal yang Diburu Kolektor Uang di Dunia5 Pinjaman Bank Digital Resmi OJK Tanpa Jaminan 2025

Menurut infografis dari Perupa Data, jumlah kasus PHK di Indonesia dari Januari hingga Maret 2025 berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan mencapai 24.000 orang. Sementara itu, versi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mencatat angka yang lebih besar, yaitu 73.000 orang.

PHK dapat terjadi karena berbagai alasan, baik yang berasal dari karyawan maupun dari pihak perusahaan:

  1. Kinerja Individu Tidak Memenuhi Target

Karyawan yang tidak mampu memenuhi target kerja dalam periode tertentu berisiko masuk dalam daftar PHK, terutama jika perusahaan melakukan evaluasi kinerja (performance review) secara rutin.

  1. Pelanggaran Hukum atau Disipliner

PHK juga dapat terjadi akibat pelanggaran serius terhadap etika, hukum, atau peraturan perusahaan. Contohnya:

  • Melakukan penipuan (fraud)
  • Pencurian uang
  • Korupsi
  • Pelecehan seksual
  • Dan pelanggaran serius lainnya

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua PHK disebabkan oleh kesalahan karyawan. Ada juga faktor eksternal yang berada di luar kendali individu, seperti:

Saat perusahaan mengalami penurunan pendapatan atau omzet, langkah efisiensi biasanya diambil. Salah satunya dengan mengurangi beban biaya tetap (fixed cost), termasuk jumlah tenaga kerja.

  1. Restrukturisasi Organisasi

Perusahaan dapat melakukan reorganisasi atau penggabungan tim/divisi untuk meningkatkan efisiensi.

Baca Juga:Update Tarif Listrik PLN Terbaru 2025 untuk Pelanggan Subsidi dan Non-subsidiGalbay Pinjol? Ini Cara Cerdas agar Tidak Terjebak Stres dan Emosi

Contoh nyata ketika TikTok mengakuisisi Tokopedia dari GoTo, ada potensi penggabungan divisi seperti logistik, sehingga terjadi pengurangan jumlah karyawan di beberapa bagian.

  1. Perubahan Strategi Bisnis

Ketika perusahaan mengubah arah atau fokus bisnis, beberapa posisi bisa menjadi tidak lagi relevan.

Contoh, startup Bukalapak sempat menutup lini bisnis e-commerce mereka. Dampaknya, sejumlah divisi yang terkait dengan lini bisnis tersebut mengalami pengurangan karyawan.

0 Komentar