JABAR EKSPRES – Di tengah meningkatnya kekhawatiran publik terhadap polusi udara di wilayah perkotaan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi menegaskan, kualitas udara ambien di wilayahnya masih dalam kondisi baik berdasarkan hasil pengukuran terbaru.
Namun, DLH juga mengingatkan bahwa warga dengan sensitivitas tertentu tetap harus waspada.
Kepala Bidang Penaatan Hukum Lingkungan DLH Cimahi, Ario Wibisono, mengatakan bahwa Pemerintah Kota Cimahi secara rutin melakukan pengukuran kualitas udara ambien sebagai bagian dari pengawasan dan kontrol lingkungan.
Baca Juga:Pedagang Pasar Bogor Masih Bebas Berjualan, Ini Kata Satpol PP!Job Fair 2025: Lebih dari 2.600 Lowongan Kerja, 2 Persen Diperuntukan Bagi Kelompok Rentan di Kota Bandung
“Pengukuran terakhir itu kita lakukan di bulan Mei yang lalu, yang kita lakukan di lima titik. Lokasi sampling transportasi kita ambil di area sekitar BPJS Kesehatan, di Jalan Sangkuriang Nomor 65. Untuk lokasi sampling industri kita lakukan di Jalan Industri 2 Nomor 16.” ujar Ario pada Jabar Ekspres, (17/6/25).
Selain dua titik tersebut, pengukuran juga dilakukan di kawasan pemukiman seperti Perumahan Kamarung Regensi, Jalan Kamarung; di perkantoran Kelurahan Cigugur Tengah, Jalan Abdul Halim serta di titik-titik lain seperti Perumahan Pilar Mas dan Kelurahan Melong.
Menurut Ario, parameter utama pencemaran udara yang diukur adalah kadar Nitrogen Dioksida (NO₂) dan Sulfur Dioksida (SO₂).
“Dari hasil uji, kadar NO₂ dan SO₂ sebagian besar masih di bawah baku mutu yang ditetapkan. Bahkan untuk kawasan industri sendiri nilainya masih bagus, masih baik dan mudah-mudahan bisa dijaga,” katanya.
DLH Cimahi menggunakan metode sampling pasif selama dua minggu, yakni dari 14 hingga 28 April 2025. Pengukuran dilakukan selama 24 jam non-stop guna mendapatkan data yang representatif terhadap fluktuasi kualitas udara harian, terutama di saat jam sibuk.
“Memang pada jam sibuk, seperti saat orang berangkat dan pulang kerja, beberapa titik di Cimahi mengalami kemacetan. Biasanya di titik tersebut kualitas udaranya menurun. Tapi mudah-mudahan tidak sampai ke tarap yang membahayakan,” ujarnya.
Meski begitu, Ario mengingatkan bahwa kelompok masyarakat dengan kondisi tertentu seperti penderita asma tetap memiliki risiko terhadap paparan udara ambien, walaupun secara umum hasil pengukuran menunjukkan kualitas yang aman.
Baca Juga:DLH Klaim Udara Cimahi Tergolong Baik Meski Polusi Dikuasai Emisi Kendaraan Roda DuaDishub Kabupaten Bogor Bakal Tambah Jumlah Personil di Parungpanjang Cegah Truk Tambang
“Jadi ini juga bukan berarti kita bisa tinggal diam. Kita tetap melakukan pengawasan pengukuran sesuai dengan kualitas baku mutu yang sudah ditetapkan kementerian,” ucap Ario.
