Dialog Dini Hari dan ‘Suara yang Bertumbuh’ Usai Perjalanan yang Lama

Grup musik Dialog Dini Hari tampil dalam tur Suara Yang Bertumbuh di Gedung Rumentang Siang, Jalan Baranang Siang, Kota Bandung beberapa waktu lalu. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
Grup musik Dialog Dini Hari tampil dalam tur Suara Yang Bertumbuh di Gedung Rumentang Siang, Jalan Baranang Siang, Kota Bandung beberapa waktu lalu. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

SETELAH absen tur selama lebih dari satu dekade, band folk asal Bali, Dialog Dini Hari, kembali menjejak panggung-panggung kecil dalam rangkaian tur bertajuk Suara yang Bertumbuh.

Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

Bandung menjadi salah satu kota singgah mereka, dengan pilihan lokasi yang tak biasa: Gedung Rumentang Siang, sebuah gedung pertunjukan yang jarang tersentuh peristiwa musik.

Tur ini bukan sekadar penanda kembalinya aktivitas bermusik mereka secara fisik, tetapi juga bentuk pembacaan ulang terhadap kondisi industri musik, dan bahkan secara halus menyinggung kehidupan sosial di Indonesia.

Baca Juga:DLH Cimahi Ingatkan Warga Penderita Asma Tetap Waspada Meski Udara Masih di Batas AmanPedagang Pasar Bogor Masih Bebas Berjualan, Ini Kata Satpol PP!

“Industri musik Indonesia cepat sekali pergerakannya,” kata Dadang Pranoto, vokalis dan gitaris, membuka percakapan soal tajuk tur ini kepada Jabar Ekspres, beberapa waktu lalu.

Dirinya menyebutkan, para pelaku musik yang sudah menekuni selama dua dekade tetap harus mencari cara untuk tetap relevan.

“Kami hanya akan mempergunakan cara-cara yang kami anggap sebagai roots,” sebutnya.

Mereka memilih kembali ke panggung-panggung kecil, menjajal energi baru, dan menanggalkan kerumitan industri dengan tetap mengandalkan hal-hal yang dianggap tak akan luntur: membuat lagu, bermain musik, dan berkeliling kota.

“Band memang seperti ini, kerjaannya memang tour. Kami ingin berbuat sesuatu. Jadi dengan media Dialog Dini Hari, kami ingin berguna sedikit dengan karya yang kami buat dan orang-orang mendengarkan,” lanjut Dadang.

Dialog Dini Hari kini hanya terdiri dari dua personel utama: Dadang Pranoto dan Deny Surya (drum). Namun, dalam perjalanannya, mereka kerap dibantu musisi lain seperti Aweng Himawan (banjo & ukulele) dan Kristian Dharma (bass).

Terakhir kali mereka menjalani tur adalah pada 2014. Maka, kembalinya mereka tahun ini terasa seperti reuni sekaligus pernyataan bahwa mereka belum selesai.

Baca Juga:Job Fair 2025: Lebih dari 2.600 Lowongan Kerja, 2 Persen Diperuntukan Bagi Kelompok Rentan di Kota BandungDLH Klaim Udara Cimahi Tergolong Baik Meski Polusi Dikuasai Emisi Kendaraan Roda Dua

“Responnya bagus sekali. Kami merasa ini untuk lebih merekatkan saja. Kami sudah seperti keluarga. Namun saat umur makin panjang maka Dialog Dini Hari butuh jalan lagi,” aku Deny.

Dalam konsernya di Bandung, mereka tidak terpaku pada daftar lagu. Beberapa lagu bahkan mereka coret karena merasakan energi penonton tidak cocok.

“Kalau tidak melakukan itu, berarti kami tidak ada koneksi. Tour ini memang suara yang bertumbuh, itu salah satunya: interaksi,” sambungnya.

0 Komentar