JABAR EKSPRES – Sungai Citarum yang melintasi kawasan Kabupaten Bandung Barat (KBB), tepatnya di Kecamatan Batujajar, kembali menjadi sorotan publik.
Sungai yang seharusnya menjadi sumber kehidupan kini berubah fungsi layaknya tempat pembuangan sampah.
Pantauan di lapangan pada Kamis (12/6/2025) menunjukkan kondisi memprihatinkan di sekitar Jembatan Babakan Sapan (BBS), Kecamatan Batujajar. Sampah berbagai jenis seperti plastik, limbah kain, furnitur bekas, hingga gulma eceng gondok tampak mengapung dan menyumbat aliran sungai.
Baca Juga:Gelar Job Fair, Pemkot Bandung Sediakan 2.588 Lowongan Kerja! Industri di Cimahi Mulai Beralih ke Energi Listrik, DLH Klaim Tekan Emisi Gas Buang
“Tiap hari juga ada kalau sampah mah kalau di sini. Saya setiap hari soalnya di sini mungut sampah,” kata Ade Taryo (48), pemungut sampah di Sungai Citarum.
Menurutnya, sungai di bawah Jembatan BBS ini diibaratkan seperti terminal. Sebab, tumpukan sampah yang merupakan kiriman dari hulu akibat terdorong derasnya aliran sungai saat hujan deras itu biasanya terhenti dulu di kawasan tersebut.
“Kalau ada hujan, air deras biasanya pada datang sampah baru. Terus biasanya sampah kalau airnya deras yang di sini (Jembatan BBS) ke bawa lagi ke hilir,” tutur Ade Taryo.
Namun ketika aliran air sedang tidak deras, sampah yang sudah berada di hilir itu akan terbawa lagi oleh angin kencang ke wilayah sungai di Jembatan BBS.
“Kalau airnya gak deras, sampah dari hilir biasanya kebawa lagi ke sini sama eceng gondok karena angin kencang,” ujar Ade Taryo.
Sementara itu Dido (34), salah seorang pedagang di kawasan Jembatan BBS mengatakan, biasanya Sungai Citarum itu akan dipenuhi sampah di sore hari karena terdorong dari wilayah hulu.
“Biasanya sore suka banyak sampah, ini lagi lumayan gak terlalu banyak karena udah terdorong ke hilir. Nah biasanya kalau ada angin kencang dari hilir itu kebawa lagi ke sini,” kata Dido. (Wit)
