JABAR EKSPRES – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto meminta daerah untuk memetakan jenis bisnis yang akan dibangun desa dan dikelola lewat program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Nantinya, desa dapat menggali potensi jenis usaha yang akan mereka kembangkan dan menstimulasi ekonomi daerah.
“Maka nanti, termasuk di Bengkulu, kita minta kepada gubernur dan bupato, wali kota untuk memetakan jenis bisnis yang akan diusulkan ke pemodal, dalam hal ini bank Himbara, nanti akan dikeluarkan bantuan modal tanpa agunan. Kira-kira begitu skema Koperasi Desa Merah Putih,” kata Mendest PDT Yanti Susanto.
Baca Juga:Kebakaran di Kota Bandung Cukup Tinggi, Damkar Soroti Kelalaian dan Akses JalanKasus Rentenir Masih Banyak, Pemkot Bandung Pastikan Dorong Satgas Tiap Kecamatan
Ia mengatakan setiap desa bisa menggali potensi jenis usaha yang akan mereka kembangkan. Ketika usaha yang dibangun berupa usaha potensial, maka nanti akan menstimulasi, menggerakkan ekonomi daerah dan menciptakan kesejahteraan masyarakat, membangun dari desa lebih maju.
Setiap desa dapat memilih jenis usaha yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah, seperti usaha sembako, gas elpiji, peternakan ayam, atau perikanan.
“Apakah di desa itu perlu sembako, perlu gas elpiji, atau usaha lain. Misalkan mungkin focus kepada usaha peternakan ayam atau perikanan, juga boleh atau jenis usaha lainnya. Jadi silahkan nanti masing-masing Koperasi Desa Merah Putih (memetakan unit usaha di desa),” katanya.
Soal plafon pembiayaan, Mendes menyebutkan plafonnya sama setiap desa, namun pembiayaan yang akan dikucurkan setiap jenis usaha tidak sama, nantinya akan menyesuaikan dengan potensi dan hasil verfikasi usaha yang telah diusulkan desa.
Plafon pembiayaan sebesar Rp3 miliar akan disesuaikan dengan potensi dan hasil verifikasi usaha yang telah diusulkan desa.
“Jadi plafonnya itu memang Rp3 miliar, (tapi setiap jenis usaha pembiayaannya berbeda-beda). Jadi ini tidak penyeragaman antara Koperasi Desa Merah Putih, itu tergantung potensi dan kebutuhan sesuai dengan peruntukannya. Kira-kira begitu,” katanya.
Mendes Yandri mencontohkan bahwa desanya, Desa Palaksiring, Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, mengusulkan bisnis pupuk dengan anggaran kebutuhan Rp500 juta.
Baca Juga:Terjadi Eror, Dewan Sayangkan Gangguan Server SPMB JabarKabogor Fest 2025, Bupati Bogor: Antusiasme yang Cukup Tinggi!
Namun, setelah diverifikasi oleh perbankan, pembiayaan yang dibutuhkan tidak sampai pada angka pengajuan. Maka, dana yang dikucurkan sesuai dengan kebutuhan riil setelah verfikasi.
