Takut Kolesterol Naik, Ini Cara Konsumsi Daging Qurban yang Aman Menurut Dokter

ILUSTRASI tips aman konsumsi daging qurban. (freepik)
ILUSTRASI tips aman konsumsi daging qurban. (freepik)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Konsumsi daging sapi maupun kambing selalu dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi dalam darah. Apalagi saat Hari Raya Idul Adha yang merupakan moment berkurban bagi umat Islam biasanya stok daging akan berlimpah. Lalu bagaimana cara konsumsi daging qurban yang aman untuk penderita kolesterol dan hipertensi?

Dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Hermina Ciputat, dr. Dian Permatasari menyebut, penderita hipertensi dan kolesterol masih boleh menikmati daging qurban, namun dengan beberapa catatan yang harus dilakukan, agar tetap aman dari resiko kadar kolesterol maupun tekanan darah melonjak dengan signifikan.

Diambil dari berbagai sumber, kolesterol terdapat dalam lemak di beberapa bagian daging sapi ataupun kambing, diantaranya di hati, jeroan (seperti otak, paru-paru, dan jantung), dan bagian berlemak lain seperti brisket dan ribeye.

Baca Juga:8 Titik Lokasi Sholat Idul Adha 2025 di Bandung, Pilih Mana Lokasi TerdekatmuBesok Jadwal Puasa Tarwiyah, Jagan Lupa, ini Bacaan Niatnya

Sehingga sangat penting meninggalkan bagian tersebut agar kolesterol tetap bisa dikendalikan.

Selain itu, menurut dokter Dian, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya :

1. Makan secukupnya Jangan Sampai Kalap

Jangan mentang-mentang stok banyak dan masak dalam porsi besar, lalu mengonsumsinya tanpa mengendalikan batasan.

“Saat lebaran, paling tidak satu kali perhari saja. Misalnya hanya dimakan pada saat makan siang, atau saat malamnya saja, untuk makan malam,” jelas Dian dikutip dari Kompas.com.

Namun jika daging tanpa lemak, masih bisa dikonsumsi 2-3 kali dalam seminggu.

3. Gunakan minyak nabati

Sebaiknya mulai mengubah kebiasan mengolahan daging menggunakan santan dan minyak,karena keduanya beripakan bahan yang mengandung lemak jenuh.

“Cara paling baik (dalam memasak daging sapi dan kambing) adalah dengan minyak yang memiliki lemak tidak jenuh,” tambah Dian.

Baca Juga:Resep Sate Maranggi Ala Chef Devina Hermawan yang Empuk Sempurna Walau Tanpa PengempukLink Jual Beli Online Uang 75 Ribu dengan Harga Tinggi, Siap-siap Jadi Jutawan

Dia menyonohkan menggunakan minyak nabati atau dengan lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, minyak bunga matahari, dan minyak kelapa.

3. Mengatur waktu konsumsi daging

Salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia yang perlu diubah selanjutnya adalah terlalu sering memanaskan masakan daging.

Biasanya mumpung stok banyak, akan memasak dalam porsi besar, kemudian secara berulang-ulang dipanaskan.

0 Komentar