JABAR EKSPRES – Cisadane Resik mengirimkan bibit durian dan bunga organik ke pemerintah daerah dan Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor pada momentum Hari Jadi Bogor (HJB) ke- 543.
Lembaga yang bergerak pada sektor peduli lingkungan ini mengirimkan bibit buah itu untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan mempromosikan praktik berkelanjutan.
Penggerak Forum Cisadane Resik, Sutan Handika mengungkapkan selama ini ucapan selamat dan perayaan selalu menggunakan sterofoam terkadang bunga plastik, begitu pula ucapan duka cita.
Baca Juga:Dedi Mulyadi Berlakukan E-Voting untuk Pilkades di JabarDedi Mulyadi Nilai Dadang Kosasih Layak Jadi Kadishub
Sebagai lembaga yang berdedikasi dalam bidang lingkungan, Cisadane Resik terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Menurut Sutan, Cisadane Resik ingin memulai hal yang sebenarnya tidak baru-baru amat.
Melalui inisiatif ini, mereka berharap dapat menjadi contoh bagi lembaga lain untuk mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan dalam setiap kegiatan.
“Harapan kami, pohon tersebut oleh penerima bisa ditanam dan dipantau oleh Cisadane Resik untuk dilaporkan sebagai gerakan hijau,” ujarnya, Selasa (3/6).
Sutan melanjutkan, bibit durian yang diberikan tidak hanya bermanfaat sebagai tanaman buah, tetapi juga sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
Sementara itu, bunga organik yang diberikan dapat menjadi inspirasi bagi kaum muda untuk mengembangkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan dalam bidang lingkungan dan pertanian.
Lebih jauhnya lagi terdata karbon yang dihasilkannya. Untuk itu Cisadane Resik akan menyediakan platform khusus pemantauan tanam dan pelihara pohon.
Baca Juga:HJB ke-543, KDM Tekankan Nilai Sejarah di Tengah Perubahan ZamanJelang Idul Adha, Pemkot Bandung Imbau Gunakan RPH dan Kurangi Pemakaian Plastik
“Manfaat lainnya adalah bergeraknya perekonomian petani bunga potong sekaligus memfasilitasi kreatifitas kewirausahaan orang muda Indonesia dalam ekonomi hijau. Semoga pohon yang ditanam juga menambah kekuatan ketahanan pangan,” pungkasnya.
