JABAR EKSPRES – Di tengah maraknya aplikasi penghasil uang yang menjamur di internet, satu nama kembali mencuri perhatian: OMC. Sekilas, aplikasi ini menjanjikan keuntungan mudah hanya dengan memberikan rating toko. Namun di balik kemudahannya, tersembunyi potensi bahaya yang bisa membuat uang Anda lenyap dalam sekejap.
Salah satu indikasi paling mencolok dari sebuah aplikasi penipuan adalah kemudahan proses pendaftaran. Di aplikasi OMC, pengguna bisa mendaftar menggunakan nomor sembarangan tanpa verifikasi identitas sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi tersebut tidak mengutamakan keamanan data dan kemungkinan besar tidak dikelola oleh perusahaan yang bertanggung jawab.
Lebih buruk lagi, akun pengguna bisa dibekukan secara sepihak. Ketika hal ini terjadi, satu-satunya cara untuk mengakses kembali akun adalah dengan menghubungi “manajer” atau “leader” yang mengundang pengguna. Sayangnya, dalam banyak kasus, mereka justru menghilang atau memblokir komunikasi. Ini bisa membuat saldo yang sudah dikumpulkan hangus tanpa bisa diklaim kembali.
Baca juga : Benarkah Aplikasi Tosmall Penghasil Uang? Ini Fakta Sebenarnya
OMC mengklaim memberikan bonus untuk pengguna baru yang disebut sebagai “magang”, di mana pengguna cukup memberi rating toko dan langsung mendapatkan komisi. Terdengar mudah dan menggiurkan, bukan?
Namun, inilah strategi awal dari skema Ponzi: memberi sedikit keuntungan di awal untuk menarik lebih banyak korban. Keuntungan yang diberikan bukan berasal dari aktivitas bisnis nyata, melainkan dari uang deposit member baru. Selama masih banyak pengguna yang bergabung dan menyetor uang, aplikasi ini akan terus berjalan. Tapi begitu arus pengguna baru berhenti, maka tamat sudah riwayatnya.
Skema Ponzi biasanya berumur pendek, namun cerdik dalam menutupi jejak. Salah satu tanda yang perlu diwaspadai adalah munculnya event atau promo besar-besaran yang bertujuan menarik kembali antusiasme pengguna. Setelahnya, drama mulai muncul: akun dibekukan, verifikasi ulang yang mengharuskan deposit ulang, hingga alasan klasik seperti “maintenance” sistem.
Tak jarang, pengguna juga disuruh membayar “pajak” untuk bisa mencairkan saldo. Ini adalah modus lama yang terus digunakan oleh berbagai aplikasi penipuan. Setelah pajak dibayar, aplikasi pun menghilang, dan dana pengguna lenyap begitu saja.