JABAR EKSPRES – Dampak dari kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah mulai terlihat. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di Jawa Barat mengalami penurunan signifikan pada periode Maret 2025. Hal ini berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat yang dirilis pada Jumat (2/5).
BPS mencatat bahwa TPK hotel bintang dan nonbintang di Jawa Barat pada Maret 2025 berada di angka 24,28 persen. Angka tersebut menunjukkan penurunan sekitar 13,60 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Februari, TPK tercatat sebesar 37,88 persen.
Secara rinci, TPK hotel bintang mengalami penurunan sebesar 16,74 poin, sedangkan TPK hotel nonbintang turun sebesar 6,96 poin.
BACA JUGA: BPS Catat Tingkat Hunian Kamar Hotel Bintang Alami Penurunan
BPS juga mencatat bahwa penurunan TPK itu terjadi di seluruh kelas bintang. Hotel bintang 5 mencatatkan memiliki TPK tertinggi dibandin kelas bintang lainnya. Yakni ada di angka 32,58 persen.
Namun, jika dilihat dari tren penurunannya, hotel bintang 5 juga mengalami penurunan paling tajam. TPK-nya menurun sebesar 21,60 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
Kondisi yang sama juga tejadi pada hotel bintang 4. TPK-nya ada di angka 30,92 persen. Bulan sebelumnya masih di angka 50,53 persen. Jadi penurunannya ada di 19,61 poin.
Tren penurunan TPK ini juga terlihat di seluruh kelompok kamar hotel nonbintang. TPK tertinggi tercatat pada kelompok kamar berjumlah 25–40 unit, yaitu sebesar 17,79 persen. Sementara itu, TPK terendah ada pada kelompok kamar di bawah 10 unit, yaitu sebesar 7,99 persen.
BACA JUGA: Sesuai Arahan Presiden, Mensos Konsolidasikan Data Kemiskinan di BPS
Kepala BPS Jawa Barat, Darwis Sitorus, menjelaskan bahwa penurunan TPK ini bisa menjadi salah satu indikator dampak dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
“Mestinya iya (dampak efisiensi.red). Angka sudah membuktikan. Hotel bintang 4 dan 5 itu kan biasa digunakan pemerintah. Ini bisa jadi asumsi akibat efisiensi,” terangnya.(son)
