Vaksinasi dan Sterilisasi Jadi Jurus Cimahi Tangani Kucing Liar

JABAR EKSPRES – Tingginya angka kelahiran kucing, yang dalam satu kali beranak bisa mencapai 3 hingga 5 ekor, membuat keberadaan hewan ini semakin banyak terlihat di ruang publik dan dinilai mulai mengganggu kenyamanan warga.

Menanggapi lonjakan populasi kucing di Kota Cimahi yangnjadi perhatian serius pemerintah., Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi mengambil langkah konkret melalui program sterilisasi, terutama untuk kucing betina.

Kepala Dispangtan, Tita Maryam, mengatakan bahwa upaya ini dilakukan untuk menekan jumlah kucing yang terus bertambah.

“Sterilisasi menjadi salah satu cara efektif untuk mengendalikan populasi. Kami utamakan kucing betina agar tidak terus berkembang biak,” ungkap Tita saat di hubungi via telefon oleh Jabar Ekspres, Kamis (1/5/2024).

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan komunitas pecinta kucing. Salah satu wacana yang tengah dikaji adalah penyediaan tempat penampungan khusus bagi kucing liar, sehingga keberadaan mereka bisa lebih terkontrol.

“Nantinya kami akan bekerja sama dengan komunitas pecinta kucing agar mereka bisa membantu menyosialisasikan program adopsi dari tempat penampungan,” jelasnya.

Tita menjelaskan bahwa sebagian besar kucing yang telah disterilisasi berasal dari rumah warga. Namun, saat program berlangsung, masyarakat juga diperbolehkan membawa kucing liar untuk mendapatkan layanan serupa.

Selain sterilisasi, Dispangtan Cimahi juga gencar melakukan vaksinasi rabies secara rutin. Program ini dijalankan di seluruh kelurahan, terutama saat ada kegiatan bersama pemerintah kota.

“Kami ingin Cimahi bebas rabies. Vaksinasi kami lakukan secara berkala dan kami juga menyediakan layanan gratis untuk masyarakat yang ingin memvaksin hewan peliharaannya,” kata Tita.

Meski ada laporan gigitan hewan, sejauh ini belum ditemukan kasus positif rabies. Dispangtan selalu berkoordinasi dengan Balai Veteriner Subang untuk memastikan hewan yang menggigit tidak membawa virus rabies.

“Semua hewan yang terlibat dalam kasus gigitan kami periksa. Jika meninggal, tetap kami pastikan status kesehatannya,” tutupnya. (Mong)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan