JABAR EKSPRES – Tumpukan sampah menggunung di antara deretan kios Pasar Induk Gedebage, Bandung, Senin siang, 28 April 2025. Sampah-sampah basah itu menutupi seluruh badan jalan di tengah area pasar, tidak menyisakan sedikitpun ruang untuk kendaraan.
Pantauan Jabar Ekspres, beberapa pengendara memutar balik arah saat mengetahui jalan tersebut tidak bisa dilalui. Adapun tinggi tumpukan sampah itu mencapai sekitar satu setengah meter, hampir setara dengan tinggi atap kios-kios pedagang di sekitarnya.
Sampah didominasi limbah sayuran busuk, plastik bekas, dan sisa-sisa dagangan lain yang mengeluarkan bau menyengat di bawah terik matahari. Air kotor menggenang di beberapa titik, membuat jalanan becek dan licin.
Seorang pedagang Pasar Induk Gedebage, Ipan (21) mengatakan, konflik internal pengelola pasar dan paguyuban pedagang memperumit kondisi masalah sampah yang terjadi. Bahkan sampah beberapa bulan ke belakang pun belum diangkut petugas kebersihan.
“Kalau bayar (retribusi) mah setiap hari bayar. Dulu mah sering setiap hari (dikeruk). Atau seminggu sekali. Mungkin sekarang ada konflik,” ujar Ipan kepada di kios dagangnya Jabar Ekspres, Senin (28/4).
“Belum beres-beres katanya. Namun sekarang udah mulai dikeruk lagi. Sehari biasa bayar retribusi sampah Rp20 ribu,” sambungnya.
Dia sempat menyinggung peran pemerintah, pasca kedatangan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bandung, Farhan ke Pasar Induk Gedebage, saat ini pengangkutan bakal dilakukan. Lantas para pedagang sengaja menimbun sampai menutup jalan.
“Semoga enggak berhenti hari ini. Sekarang sampah menumpuk sengaja memang sampai menutup jalan. Kalau enggak begitu, pasti enggak akan diangkut. Ini tumpukan sampah dari 6 kios ditumpuk sama lauder. Baru ditumpuk hari ini,” jelasnya.
Dia menambahkan, keluhan bukan hanya muncul dari pedagang. Melainkan juga para pembeli yang merasa tidak nyaman dengan sampah. “Sekarang berkurang pembeli. ‘Barau dan becek’ kata mereka. Kurang lebih ini ada juga sisa sampah dari bulan Desember lalu,” tandasnya.
Sementara itu, warga sekitar yang kerap berbelanja ke Pasar Induk Gedebage, Ina (28) menyayangkan situasi pengelolaan sampah yang masih buruk. Menurutnya perlu ada kesadaran bersama perihal masalah tersebut. Bukan sekadar urusan pemerintah saja, tetapi juga para penjaga kios atau pedagang.