Relaksasi TKDN Picu Bisnis Otomotif Anjlok, Gaikindo Minta Pemerintah Berhati-hati

Ilustrasi sejumlah pengunjung menghadiri pameran industri otomotif. (Dok. Jabar Ekspres
Ilustrasi sejumlah pengunjung menghadiri pameran industri otomotif. (Dok. Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengaku khawatir dengan rencana pemerintah untuk merelaksasi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Hal itu disampaikan Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu. “Kita tidak ingin industri ini ambruk. Untuk itu, kami mengimbau agar kebijakan yang diambil merupakan yang terbaik,” ujarnya, dikutip Selasa (22/4/2025).

Selain itu, ia juga meminta pemerintah untuk melihat pencapaian lain di industri roda empat tersebut, seperti Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Di mana pabrikan telah berusaha meningkatkan kandungan lokal sampai dengan angka fantastis yakni 92 persen.

Baca Juga:Amunisi ASN Bandung Barat Bertambah, Komisi I DPRD Minta Kinerja Birokrasi DitingkatkanTanggapi Reaktivasi Rel KA Bandung–Ciwidey, Bupati: Asal Tidak Merugikan Masyarakat! 

Hal tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam sesi dialog pada acara Sarasehan Ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4).

“TKDN sudahlah niatnya baik, nasionalisme. Saya kalau Saudara, mungkin sudah kenal saya lama, mungkin dari saya ini paling nasionalis. Kalau istilahnya dulu, kalau mungkin jantung saya dibuka yang keluar Merah Putih, mungkin,” kata Prabowo.

“Tapi kita harus realistis, TKDN dipaksakan, ini akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju, TKDN fleksibel saja, mungkin diganti dengan insentif,” sambungnya.

0 Komentar