JABAR EKSPRES – Warga Garut tengah digemparkan oleh dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter kandungan.
Insiden ini mencuat ke permukaan setelah berbagai unggahan di media sosial, khususnya Instagram, mulai menyebar luas sejak Senin (14/4) sore.
Sejumlah akun warganet menyuarakan kekhawatiran dan kemarahan mereka terhadap perilaku tak senonoh yang dituduhkan kepada sang dokter.
Baca Juga:Calon Jamaah Haji Cimahi 2025 Capai 556 Orang, Kemenag Intensifkan PembinaanPemkot Cimahi Siapkan Teras Sriwijaya untuk Atasi Kemacetan Pasar Antri
Salah satu unggahan yang menyedot perhatian menyematkan peringatan keras bagi pembaca, dengan menyebut bahwa seorang dokter di Garut diduga melakukan pelecehan terhadap pasiennya saat pemeriksaan USG berlangsung.
Beberapa pengguna Instagram bahkan mengklaim bahwa ini bukan kejadian pertama. “Up terus min, sudah banyak korbannya. Saya tahu dokter ini,” tulis salah satu akun.
Tak hanya sekadar unggahan, seorang warganet juga membagikan potongan video dari rekaman CCTV yang diduga merekam detik-detik tindakan tak senonoh tersebut.
Video memperlihatkan seorang dokter yang tengah melakukan USG pada pasien perempuan.
Di bagian tengah video, tampak jelas sebuah adegan yang diduga menunjukkan tindakan tidak pantas terhadap area sensitif korban, yang langsung memicu reaksi dari pasien.
Menanggapi kegaduhan ini, Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, membenarkan bahwa dugaan kasus pelecehan tersebut memang sedang ditindaklanjuti.
Ia menjelaskan bahwa insiden tersebut bukanlah kejadian baru, melainkan diduga terjadi pada tahun 2024 lalu di sebuah klinik swasta, bukan rumah sakit milik pemerintah.
Baca Juga:Ratusan Warga Sukahaji Geruduk ATR BPN Kota BandungKevin De Bruyne Masih Bertahan di Liga Inggris?
“Saya belum cek pastinya kapan, tapi kalau tidak salah itu kejadiannya di tahun 2024. Tempatnya juga bukan RS milik pemerintah,” ungkap Leli saat ditemui di Lapangan Otista, Selasa pagi (15/4/2025).
Dokter yang diduga terlibat, berinisial SF, diketahui bukan warga Garut.
Namun, ia sempat menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Garut dan pernah bertugas di RS Malangbong.
Dinas Kesehatan Garut berjanji akan menelusuri kembali kronologi dan kebenaran dari kasus tersebut.
Pihaknya juga berencana memberikan pernyataan resmi lebih lanjut pada Selasa siang ini.
