JABAR EKSPRES – Ratusan warga Desa Sindangbarang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, mendesak Pemerintah segera merealisasikan perbaikan jalan di desanya yang rusak parah.
Jalan milik provinsi sepanjang 3 kilometer yang menghubungkan tiga dusun, yakni Cikuda Karamat, Cikuda Hilir, dan Sindangrasa Kampung Cidadap, telah mengalami kerusakan selama tiga tahun terakhir.
Padahal, ruas jalan ini menjadi urat nadi perekonomian warga, akses pendidikan, serta jalur alternatif menuju Kabupaten Majalengka.
Baca Juga:Soal Usulan Nama CDOB, Sekda Bogor: Fokus Utama Bukan Nama, tapi PembangunanBupati Bogor Upayakan Warga yang Tinggal di Kawasan Hutan Bisa Punya Legalitas Lahan
Berdasarkan pantauan, kondisi jalan dipenuhi lubang menganga, bergelombang, dan sebagian tergenang air saat hujan.
Kerusakan ini disebut telah mengganggu aktivitas harian masyarakat, terutama peternak dan petani yang kesulitan mengangkut hasil produksi ke pasar.
“Jalan ini rusak parah sejak tiga tahun lalu, tapi belum pernah ada perbaikan. Kalau hujan, kubangan air seperti kolam, motor sulit lewat, bahkan pernah ada yang mogok karena terperosok lubang,” ujar Zaenal (56), warga setempat, Minggu (13/4/2024).
Zaenal menjelaskan, kerusakan semakin parah akibat sering dilintasi truk besar yang memilih jalur alternatif ini menuju Majalengka.
“Jalan ke Majalengka sudah mulus, tapi akses ke Ciamis justru terabaikan. Truk-truk lewat terus, lubang makin melebar. Pemerintah seolah tutup mata,” tambahnya.
Frustrasi atas lambannya respons pemerintah, beberapa waktu lalu warga melakukan aksi protes unik dengan ‘memancing’ di lubang jalan yang tergenang air.
Aksi tersebut sengaja diabadikan dan diunggah ke media sosial untuk menyoroti kelalaian pemerintah.
Baca Juga:Meriah! KNPI dan Karang Taruna Bogor Gelar Halal Bihalal, Tebar 1 Ton Ikan di Setu Gedung KesenianBogor Guyub! Ribuan Warga Ramaikan Halal Bihalal, Setu Cibinong jadi Lokasi Mancing Gratis Berikutnya
“Kami ingin pemerintah desa, kabupaten, provinsi, bahkan pusat melihat langsung penderitaan kami. Ini darurat infrastruktur!” tegas Zaenal.
Upaya swadaya masyarakat menambal jalan dengan semen pun hanya bertahan sementara. Ketua RT Dusun Cikuda Hilir, Affan, mengungkapkan, warga telah bergotong-royong meratakan jalan rusak menggunakan material seadanya.
Namun, hasilnya tidak maksimal. “Tambalan semen hancur lagi karena dilindas truk. Kami sudah lelah berusaha sendiri. Ini tugas pemerintah, bukan rakyat kecil,” ucap Affan.
Kerusakan jalan ini tidak hanya mengancam keselamatan pengendara, tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi desa.
