JABAR EKSPRES – Satu lagi aplikasi investasi yang terbukti sebagai penipuan dan memakan banyak korban. Aplikasi terbaru yang mengalami scam adalah aplikasi AKQA.
Aplikasi ini sedang ramai jadi perbincangan di kalangan para anggotanya, karena telah merugikan korbannya dengan nominal yang tidak sedikit.
Dari berbagai media sosial diketahui banyak orang yang membagikan curhatannya telah mengalami kerugian besar karena aplikasi sudah tidak bisa lagi memberikan keuntungan. Bahkan modal dan aset yang masih tertinggal dalam aplikasi juga terancam hilang karena sudah tidak bisa melakukan penarikan.
Baca juga : Cara Melaporkan Penipuan Aplikasi Investasi Bodong Seperti AKQA dan WPONE
Beberapa korban menyebutkan sampai harus menjual aset berharganya demi bisa deposit di aplikasi ini, ada yang menjual tanah, rumah hingga sapinya. Yang lebih parah bahkan ada yang sampai pinjam ke Bank hingga 30 juta.
Kini saat aplikasi SCAM, semua korban panik hingga mencari berbagai cara agar uang mereka bisa kembali meski tidak sepenuhnya. Mereka berharap modal yang sudah dikeluarkan bisa diambil meski tidak bisa mendapatkan keuntungan.
Sayangnya hal tersebut sudah terlambat, karena keberadaan bandar ponzi AKQA tidak diketahui, sehingga tidak tahu akan meminta pertanggung jawaban kemana.
Beberapa sudah mulai mencari tahu cara untuk melaporkan para leader atau mentor yang mengajak mereka bergabung ke aplikasi tersebut.
baca juga : Kantor AKQA Ambon di Gruduk Puluhan Member, Pertanyakan Pencairan
Youtuber Anggi dari Channel Youtube Anggie Euy juga membagikan beberapa solusi yang bisa ditempuh para korban aplikasi AKQA melalui unggahan terbarunya pada Senin (7/4).
Beberapa solusi yang diberikannya, diantaranya :
Minta pertanggung jawaban pada orang yang pertama kali mengajak untuk bergabung di aplikasi ini.
Hal ini ada delik hukumnya, karena yang mengajak bermain aplikasi investasi bodong pasti mempromosikan aplikasi tersebut, padahal berpotensi penipuan.
“Jika mereka tidak mau bertanggung jawab, baru ajak ngopi di Polres (dilaporkan-red),” ujar
Anggi juga berpesan pada para korban untuk tidak percaya pada para leader yang juga mengaku sebagai korban karena juga merasa dirugikan, padahal mereka sudah mendapatkan banyak keuntungan.