JABAR EKSPRES – Media sosial kembali dihebohkan dengan video viral seorang remaja perempuan yang dikenal dengan nama Calla Pramuka.
Berdasarkan pemantauan sejumlah akun media sosial, dikabarkan ada sekitar 12 video yang berisi konten tak pantas yang diduga menampilkan sosok Calla Pramuka.
Semua video viral tersebut kini beredar luas dalam bentuk link yang dibagikan di internet yang memancing rasa ingin tahu banyak orang.
Baca Juga:KLJ 2025 Kapan Cair? Dipastikan Cair Sebelum LebaranPastikan Dokumen Penting ini Dibawa Saat UTBK 2025
Namun, di tengah maraknya pencarian link tersebut, para netizen dan pakar digital justru mengingatkan agar tidak gegabah dalam mengakses atau mengunduhnya.
Pasalnya, tautan yang tersebar di dunia maya sering kali disusupi malware, scam, atau bahkan jebakan penipuan digital yang dapat membahayakan data pribadi pengguna.
Selain itu, menyebarluaskan atau mengakses video tersebut juga bisa berpotensi melanggar hukum serta merusak privasi seseorang.
Peristiwa ini mengingatkan publik pada kasus serupa yang pernah menimpa Bu Guru Salsa, seorang guru yang sempat viral setelah video pribadinya tersebar di dunia maya.
Dalam klarifikasinya, Bu Guru Salsa mengungkapkan bahwa dirinya adalah korban dari penyebaran video tanpa izin yang dilakukan oleh mantan pacar onlinenya.
Kini, dugaan yang sama muncul dalam kasus Calla Pramuka. Banyak spekulasi bermunculan yang menyebut bahwa video tersebut pertama kali bocor ke publik akibat disebarkan oleh orang terdekatnya sendiri.
Sejumlah unggahan di TikTok dari akun-akun seperti @callapramuka dan @callsukasosiss mengindikasikan bahwa kebocoran video ini terjadi setelah adanya konflik dalam hubungan Calla dengan seseorang yang disebut sebagai pacar onlinenya.
Baca Juga:Belajar dari Ara si Bocah Viral, ini Tips Mendidik Anak agar Bijak Bicara dan Bijak di MedsosBelajar Fungsi Bunyi Lalu Lintas dengan Game Edukasi 2D
Bahkan, ada salah satu akun yang mengklaim memiliki seluruh video tersebut dan sempat membagikan tautannya di kolom komentar.
Namun, aksi ini langsung menuai kritik dari berbagai pihak yang menyoroti aspek hukum dan risiko keamanan digital yang mengancam siapa saja yang membuka tautan tersebut.