Kurangi Risiko Banjir, Menteri PU Pastikan Proyek Tanggul Laut Raksasa Dilanjutkan

JABAR EKSPRES – Untuk mengantisipasi dampak penurunan muka tanah (land subsidence) dan mengurangi risiko banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo pastikan proyek pembangunan tanggul raksasa di pesisir utara Jawa akan dilanjutkan.

Menurut Menteri PU mega proyek tersebut sangat penting untuk dilakukan.

“Kami telah menyelesaikan pembangunan tanggul pengaman pantai utara Jakarta Tahap A sepanjang 12,66 km. Pada tahun 2020, pembangunan dilanjutkan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan panjang tambahan mencapai 33,54 km,” ujar Dody dikutip dari ANTARA, Kamis (20/3).

Ia mengatakan Kementerian PU telah bekerja sama dengan Belanda dan Korea Selatan sejak 2016 untuk kajian pembangunan tanggul laut mulai dari Cilegon hingga Gresik dengan proyeksi panjang mencapai 946 km.

BACA JUGA: Electric Karting Race 2024: Memperebutkan Piala Menteri PUPR, Peringati HUT ke-79 RI dan Hari Jalan 2024

Kemudian, tahap selanjutnya yaitu pembangunan tanggul laut Tahap B.

Dodi mengatakan, pihaknya sedang melakukan kajian terkait pembiayaan dan studi kelayakan (feasisbility study) dengan mempertimbangkan apakah desain tanggul akan mengacu pada Integrated Flood Safety Plant Giant Sea Wall Tahap B Jakarta yang disiapkan Kementerian PU pada tauun 2020 atau menggunakan Masterplan tahun 2016 dari Kementerian PPN/Bappenas.

Tidak hanya di Jakarta saja, tanggu laut juga akan dibangung di Jawa Tengah secara terintegrasi dengan pembangunan Tol Semarang-Demak dan Tol Semarang Harbour.

Ia menekankan konsep pengendalian banjir yang diterapkan Kementerian PU bersifat terpadu dan terintegrasi dengan program penyediaan air bersih.

BACA JUGA: Electric Karting Race 2024 Piala Menteri PUPR Segera Digelar, Cek Tanggal Pendaftarannya!

Di mana, air bersih tersebut melalui Bendungan Karian dan Bendungan Jatiluhur serta peningkatan kualitas air dengan pengolahan limbah di muara sungai melalui pembangunan Jakarta Sewerage System.

“Pengendalian banjir harus diimbangi dengan penyediaan air bersih agar masyarakat tidak lagi menggunakan air tanah untuk mencegah penurunan muka tanah yang menjadi salah satu penyebab utama kerentanan banjir di Jakarta,” ujar dia.

Pemerintah juga memasukan proyek tanggul laut raksasa sebagai Program Strategis Nasional (PSN) tahun 2025.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan