Warung Bunda Bikin Resah Warga, Begini Kata Ketua DPRD Cimahi!

JABAR EKSPRES – Sebuah visdeo yang viral di media sosial memicu kehebohan di Kota Cimahi. Video tersebut menampilkan keberadaan sebuah warung yang diduga menjadi tempat favorit bagi siswa yang membolos sekolah.

Sebuah warung yang dikenal dengan sebutan “Warung Bunda” menjadi sorotan setelah diduga menyediakan tempat bagi para siswa untuk melakukan aktivitas yang melanggar norma, termasuk menyewa kamar di lokasi tersebut.

Ketua DPRD Kota Cimahi, Wahyu Widyatmoko, menyayangkan kejadian tersebut yang dinilai berpotensi mencoreng nama baik Kota Cimahi. Ia mengaku baru mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan media.

“Secara langsung dan resmi memang belum ada laporan kepada saya dalam kapasitas sebagai Ketua DPRD. Hanya saja, kalau melihat dari berita saya juga sebenarnya kaget ada fenomena yang informasinya kurang baik untuk Kota Cimahi,” ujar Wahyu saat dikonfirmasi, Minggu (16/3/2025).

Terkait hal itu, Wahyu menyatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Cimahi untuk mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut serta menindaklanjuti fenomena yang meresahkan tersebut.

BACA JUGA: Heboh ‘Warung Bunda’, MUI Cimahi Minta Pemkot Bertindak Tegas 

Salah satu langkah yang akan diambil DPRD, lanjut Wahyu, adalah melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang diduga menjadi tempat berkumpulnya para siswa membolos.

“Dengan informasi yang didapatkan saat ini dan sudah cukup meresahkan, maka cukup untuk melakukan peninjauan ke lapangan yang diduga terdapat Warung Bunda tersebut,” tegasnya.

Ia juga menyebutkan, saat ini DPRD bersama Pemkot Cimahi tengah mempersiapkan pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terkait janji politik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi.

Namun demikian, penyelesaian persoalan terkait “Warung Bunda” tetap menjadi perhatian serius DPRD.

BACA JUGA: Harga Bahan Baku Melonjak, Pengusaha Kue Lebaran di Cimahi Tetap Bertahan Demi Jaga Kualitas

Wahyu menegaskan, pihaknya siap memanggil dinas terkait melalui salah satu komisi untuk membahas masalah tersebut dan mencari solusi yang tepat. Jika terbukti ada pelanggaran, DPRD akan merekomendasikan penutupan warung tersebut.

“Rekomendasi yang bisa kami sampaikan kepada dinas terkait, kalau memang terbukti kebenaran informasi itu, kami akan meminta segera ditutup warungnya,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan