Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat akan melibatkan berbagai pihak, seperti:
Perwakilan organisasi Islam,
Majelis Ulama Indonesia (MUI),
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),
Ahli falak,
Perwakilan DPR serta Mahkamah Agung.
Sidang isbat ini akan terdiri dari tiga tahapan utama:
1. Pemaparan Data Astronomi: Para ahli akan memaparkan posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.
2. Verifikasi Rukyatul Hilal: Pemerintah akan mengumpulkan laporan hasil pengamatan hilal dari berbagai titik di Indonesia.
3. Pengambilan Keputusan: Setelah musyawarah, keputusan final akan diumumkan kepada publik mengenai kapan dimulainya Ramadan 2025.
Sementara itu, Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan awal Ramadan berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1446 H.
Baca juga : Tradisi-tradisi Menjelang Ramadhan, Benarkah Tidak Ada Tuntunannya Dalam Islam?
Muhammadiyah menyatakan bahwa 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, sedangkan Idul Fitri diprediksi jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.
Dengan adanya informasi ini, masyarakat bisa mulai bersiap untuk menyambut bulan suci Ramadan dengan lebih baik, baik dari segi pekerjaan maupun ibadah.
Semoga Ramadan tahun ini membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi semua.
