Efek Efisiensi dan Larangan Study Tour, Sektor Wisata di Bandung Barat Makin Lesu

Taman Wisata Grafika Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dok Instagram officialgrafika
Taman Wisata Grafika Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dok Instagram officialgrafika
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) semakin terpukul setelah keluarnya dua kebijakan pemerintah terkait efisiensi anggaran dan larangan study tour sekolah.

Berdasarkan data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bandung Barat, dari 8 hotel di wilayahnya, sedikitnya terdapat 31 kegiatan dengan 4.300 paket yang dipesan instansi terpaksa dibatalkan.

“Tentu kami terkejut dan terpukul,” ungkapnya.

Selain efesiensi anggaran, pariwisata Bandung Barat semakin terpukul dengan adanya kebijakan larangan study tour sekolah yang digulirkan oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Baca Juga:Bawaslu Jabar Catat Ada 364 Laporan Masuk Selama Pilkada 2024Jelang Ramadhan, Satlantas Polrestabes Bandung Siapkan Skema Pengaturan Lalu Lintas

General Manager Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang, Bandung Barat, Sapto Wahyudi mengatakan hal senada.

Sejauh ini sudah ada 4 agenda kunjungan ke TWGC dari kementerian, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah yang batal akibat adanya efesiensi anggaran.

“Udah terdampak akibat efesiensi anggaran, ada 4 group yang cancel, kementerian 2 group, pemprov 1, dan Pemda 1 group. Total ada 714 paket,” kata Sapto.

Selain itu, satu sekolah juga telah membatalkan kunjungan ke TWGC meski kunjungan tersebut dipesan untuk bulan Juni 2025.

Study tour yang sudah reservasi kemudian cancel baru 1 group, buat bulan Juni dengan 400 paket,” tandasnya. (Wit)

0 Komentar