JABAR EKSPRES – Aplikasi investasi WPONE yang beberapa bulan ini banyak dikeluhkan anggotanya, karena suah tidak bisa melakukan penarikan atau WD, kini mulai terungkap alasannya.
Banyak yang belum tahu kenapa tidak bisa melakukan penarikan lagi di aplikasi ini, tanpa menanyakan langsung kepada mentor atau adminnya.
Dengan hanya memberikan persepsi pribadai dan langsung menyebut bahwa aplikasi mengalami scam, atau penipuan terhadap anggotanya.
Beberapa member aplikasi WPONE yang mengaku masih lancar dan bisa melakukan penarikan hingga saat ini, membeberkan alasannya, kenapa banyak yang sudah tidak bisa lagi melakukan penarikan.
Salah satu akun facebook bernama @Tyo*** membagikan
“Aplikasi tidak bisa lagi WD karena anggota membuat double akun, tidak mengembangkan team, menarik uang 1 rekening untuk beberapa akun dengan data rekening yg sama, menyebarkan berita hoak yang mempengaruhi perkembangan team,” ungkapnya disalah satu komentar di grup WPONE Indonesia di Facebook.
Baca juga : Bukti Baru Aplikasi WPONE Penipuan, Hasil Penelurusan Dokumen Legalitas dari FinCEN Colorado
Dia menyebutkan, anggota yang tidak bisa WD tersebut sudah melakukan pelanggaran, sehingga hukumannya dinon aktifkan fitur penarikannya.
Bahkan ada yang satu grup atau satu tim di salah satu kota yang mengalami hal sama secara bersamaa.
Bisa jadi hal tersebut karena sudah tidak ada lagi anggota baru yang mendaftar, sehingga untuk kembali mengaktifkan fitur penarikan, mereka harus mencari anggota baru sebanyak-banyaknya.
Sementara akun lain bernama @Vivin menyebut bahwa untuk akun-akun yang dibekukan satu kota, jika ingin bisa mencairkan asetnya harus depo lagi sebesar 20 persen dari total aset yang dimilikinya dan ini berlaku untuk seluruh anggota.
“Ada ga yang akun2nya dibekukan 1 kota.
Terus utk mencairkan asetnya kembali harus depo 20% dulu (semua anggotanya). Kami masih ragu mau depo lagi.” ungkap akun tersebut.
Banyak keluhan yang disampaikan anggotanya di sosial media, hal ini semakin menguatkan bahwa aplikasi tersebut diyakini banyak orang sudah diambang kehancuran.
Apalagi ada aplikasi lain yang disebut sebagai penggantinya, dan kini banyak orang yang sudah mengalami kerugian di aplikasi ini beralih ke aplikasi pengganti tersebut, sehingga aplikasi ini diprediksi akan benar-benar scam sebelum lebaran 2025 nanti.