Sebanyak 194 siswa terancam ikut gagal lantaran adanya kelalaian pihak sekolah yang belum merampungkan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Pihak orang tua pun akhirnya melakukan audiensi dengan sekolah yang dilakukan pada Kamis (6/2) di SMA 1 Cileunyi untuk mempertanyakan status anaknya yang sempat gagal dalam proses pendaftaran.
Sementara itu Kepala Tata Usaha SMAN 1 Cileunyi, Daman Darmawan mengakui jika pihak sekolah melakukan kelalaian yang dilakukan petugas saat menginput data siswa ke PDSS.
Baca Juga:Update Polemik Kebun Binatang Bandung, 2 Pimpinan Yayasan Margasatwa Resmi Ajukan Praperadilan!3 Pegawai KPK Gadungan, Polisi Ungkap Peran Pelaku Diduga Memeras
“Iya kami juga mengakui bahwa ini keterbatasan kami, sehingga mengakibatkan kejadian seperti ini,” ujarnya.
Menurutnya, kelalaian ini terjadi saat laman website atau portal PDSS tiba-tiba terkunci (locked) saat petugas penginput data tengah mengunggah data beberapa siswa di semester 3.
“Jadi tim teknis yang tahu lebih itu hanya beberapa orang saja siswa yang tingga didata, dan itu sudah semua sudah tinggal di klik sebetulnya. Ya mungkin karena keterbatasan SDM jadinya seperti ini,” katanya.
Daman menambahkan, kegagalan input ini juga bisa secara otomatis menghapus semua data siswa yang terdaftar di SMA 1 Cileunyi yang berjumlah 194 siswa.
“Satu saja data siswa gagal diunggah ke PDSS, maka secara otomatis kuota siswa secara keseluruhan menjadi gagal,” ungkapnya.
“Sehingga permasalahannya adalah gagal finalisasi itu ternyata di sistem itu sifatnya merembet, satu gagal, semuanya gagal. Artinya tidak ter entry satu siswa saja atau tidak selesai, itu jadi gagal semuanya. Padahal kami punya kuota itu 194 siswa,” lanjutnya.
Sehingga kata Daman, pihak sekolah pun akhirnya berusaha keras di waktu akhir agar bisa segera finalisasi data siswa sebelum terkunci.
Baca Juga:Dedi Mulyadi Bakal Larang Sekolah Jual LKS hingga Study TourKasus Jiwasraya, Kejagung Tetapkan Isa Rachmatarwata sebagai Tersangka
“Teman-teman di sini juga sudah berusaha keras dan di akhir-akhir hanya tinggal beberapa saat lagi untuk klik finalisasi portal keburu dikunci. Otomatis kami masuk kategori yang gagal finalisasi,” sambung dia.
