JABAR EKSPRES – Pasca ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat terpilih, Jeje Ritchie Ismail dan Asep Ismail langsung membentuk tim transisi guna menyelaraskan program kerja 5 tahun ke depan.
Hal itu diungkapkan oleh tim sukses Paslon BERJAMAAH sekaligus anggota DPRD Bandung Barat dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Dona Hermawan.
Menurutnya, Jeje adik ipar dari Raffi Ahmad itu sudah menunjuk belasan orang untuk dijadikan tim transisi. Tim tersebut terdiri dari, anggota DPRD, para ketua partai politik pengusung yakni PAN, Gerindra, dan Gelora, serta kalangan akademisi.
“Sudah ada tim transisi pilihan kang Jeje, dan tim ini ditargetkan mulai kerja, pada Senin 10 Februari 2025,” kata Dona kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).
Dikatakan Dona, tim transisi itu nantinya bakal menyelaraskan visi dan misi, serta 31 program yang dimiliki oleh pasangan calon BERJAMAAH.
Menurutnya, tim pemenangan pasangan Jeje-Asep ini memiliki komposisi tim transisi berjumlah 15 orang di luar dari anggota dari kalangan akademisi.
BACA JUGA: Resmi Jadi Bupati Bandung Barat, Jeje Siap Tancap Gas Program 100 Hari Kerja
Rencananya mereka bakal disahkan melalui surat keputusan (SK) khusus yang ditandatangani oleh pasangan kepala daerah terpilih Jeje Richie Ismail dan Asep Ismail.
“Insyaallah Senin SK penunjukan tim trasisi ini mulai ditandatangani oleh pak bupati dan wakil terpilih, jadi langsung kerja bersama Bepelitbangda,” kata Dona.
Rincian 15 orang anggota tim transisi tersebut yakni 8 orang anggota DPRD fraksi Gerindra yakni Amung Ma’mur, Pipih Supriati, Darjat Saepudin, Fikri Zamzam Noor, Dedi Hernawan, HR. A. Koswara, Apendi Supriadi dan Mu’min Darjatuloh. 5 orang dari anggota DPRD fraksi PAN yakni K. Wahyu, Ali Rapli Rapsanjani, Caca Herdiana, Dona Ahmad Muharam, dan Asep Muslim Sugilar.
Kemudian 2 orang dari unsur partai non parlemen Gelora yakni Ketua DPD Partai GeloraBandung Barat, Sulaeman As Shaleh dan Sekretaris Bidang Generasi Muda DPN Gelora Indonesia, Mushab Abdurahman Robbani. Selain itu, tim ini akan dipimpin oleh satu tim pengarah yakni Angota DPRD Provinsi Jabar Tobias Ginanjar serta 2 orang tim penasehat yakni Angota DPR RI Ahmad Najib dan Rachel Maryam.
