JABAR EKSPRES – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, yang berlokasi di wilayah Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung tingkatkan kapasitas pelayanan.
Peningkatan kapasitas pelayanan tersebut, dikhususkan untuk pengobatan pasien pengidap penyakit kanker, yakni dengan menambah jumlah tempat tidur di ruangan kemoterapi.
PIt. Direktur RSUD Al-Ihsan, dr Ferry Achmad mengatakan, pihaknya sengaja melakukan penambahan kapasitas, supaya pasien kanker tidak mengantre.
Baca Juga:Aktor Preman Pensiun ‘Kang Gobang’ Tutup Usia, Ngatiyana Kenang Perjalanan Bersama saat PilkadaPemeliharaan Masjid Al Jabbar: Anggaran Petugas Keamanan dan Kebersihan Paling Besar
“Kami sengaja mengembangkan ruang kemoterapi ini, yang semula 10 tempat tidur sekarang menjadi 27 tempat tidur, tujuannya untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kemoterapi,” katanya saat ditemui Jabar Ekspres, Jumat (7/2).
Ferry menilai, dengan ditingkatkannya kapasitas pelayanan di RSUD Al Ihsan, khususnya pada ruang kemoterapi, dapat menambah presentase kesembuhan para pasien kanker.
“Sehingga antrean panjang pasien-pasien kemoterapi bisa kami layahi, sehingga kesembuhan atau drajat level stadium penyakitnya bisa dicegah,” bebernya.
“Penyakit kanker itu ada obatnya, bisa memperpanjang usia, bisa diobati hingga tuntas apabila stadiumnya masih ringan. Itu yang harus dipahami masyarakat,” tukas Ferry.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, pembukaan peningkatan kapasitas layanan dengan menambah tempat tidur di ruang kemoterapi itu, RSUD Al Ihsan melaksanakannya sekaligus memperingati Hari Kanker Sedunia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat, Vini Adiani mengucapkan, terima kasih kepada RSUD Al Ihsan karena selalu peduli terhadap pasien pengidap kanker.
“Terima kasih, alhamdulillah RSUD Al Ihsan setiap tahun melaksanakan kegiatan peringatan Hari Kanker Sedunia,” ucapnya.
Baca Juga:Sambangi Mako Satpol-PP, Komisi I DPRD Kota Bogor Bahas Isu Penegakan PerdaJelang Penyerapan Gabah Beras, Bulog Bandung Sudah Siapkan Posko
Vini mejelaskan, mengapa kanker harus diperingati, karena inti masalahnya adalah promosi kepada masyarakat bahwa penanganan kanker ini dari berbagai macam hal.
“Bisa dicegah? Bisa. Salah satunya adalah kanker serviks, yang sebagai kanker terbanyak penyebab kematian di Indonesia,” jelasnya.
