JABAR EKSPRES – Sejumlah strategi telah disiapkan Perum Bulog untuk mencapai penyerapan beras dalam negeri untuk cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 3 juta ton.
“Perum Bulog telah menyusun rencana pengadaan gabah dan beras berdasarkan potensi pangan di setiap wilayah kerja atau kantor wilayah Perum Bulog,” kata Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR, di Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Pengadaan beras ini dirancang untuk memastikan ketersediaan pasokan beras secara nasional dengan memaksimalkan penyerapan hasil panen petani selama periode utama panen.
Baca Juga:Korlantas Polri dan Polda Jabar Lakukan Penyelidikan Penyebab Kecelakaan Beruntun Gate Tol Ciawi 2Nilai Transaksi Aset Kripto Diprediksi Bisa di atas Rp1000 Triliun pada 2025
Bulog juga telah mengerahkan tim jemput gabah bekerja sama dengan liaison officer untuk mempercepat proses penyerapan hasil panen.
Dalam pelaksanaannya, Perum Bulog melibatkan jajaran TNI dan Polri sebagai bentuk upaya extra ordinary untuk mendukung serap gabah di lapangan.
Nantinya, proses pembelian dilakukan oleh pembelian gabah, sementara Pokatn dan Gapoktan mengirimkan GKP ke mitra maklun untuk mengolahnya menjadi beras.
“untuk mempermudah akses, Kanwil dan Kancab (kantor cabang) Bulog memasang spanduk pada mitra maklun sebagai sentra pembelian GKP,” ucap Wahyu.
Untuk optimalisasi pengadaan didukung juga adanya infrastruktur dengan total kapasitas penggilingan resmi kurang lebih 751 ribu ton per bulan, dan potensi pengadaan GKP selama MT1 (masa tanam pertama) sebesar 675 ribu ton.
