Aksi protes yang dilakukan masyarakat ini pun ramai diperbincangkan di media sosial. Pasalnya, tampak salah seorang warga menaburkan satu kantong plastik besar penuh dengan ikan nila dan ikan mas.
Warga yang membawa peralatan pancing pun dengan santai Berjongkok di pinggir jalan sambil mengarahkan kail ke dalam kubangan yang di isi puluhan ekor ikan.
Melalui protes tersebut warga menilai, pemerintah daerah KBB tutup mata melihat jalanan yang rusak selama bertahun-tahun. Pasalnya, kondisi jalan rusak sangat mengganggu aktivitas warga terutama saat pengangkutan hasil pertanian.
“Ini salah satu luapan emosi masyarakat terutama petani kepada Pemkab Bandung Barat. Infrastruktur di wilayah kami sudah lama rusak bahkan sudah bertahun-tahun, ini jelas mengganggu hasil pengangkutan panen kami,” kata seorang petani sekaligus bandar sayuran, Asep Suwandi saat dikonfirmasi, Kamis (30/1/2025).
Ia menjelaskan, di Desa Wangunharja, sekiranya terdapat dua titik jalan rusak, yakni di tanjakan Maribaya dan Kampung Cicalung.
Kedua jalur tersebut, menurut Asep satu-satunya akses terdekat untuk mengantarkan hasil panen sayuran. Namun karena kedua jalan itu rusak, para petani terpaksa harus memutar lebih jauh sehingga memakan waktu dan ongkos yang lebih besar.
“Terpaksa harus memutar, jadi yang biasa tiba di pasar jam 8 pagi sekarang lebih lama dari dua jam. Apalagi di Lembang sering macet,” katanya. (Wit)