JABAR EKSPRES – Inilah naskah khutbah Jumat dengan tema keutamaan menjaga shalat, niscaya Allah SWT akan menjagamu, sebagaimana mengutip dari NU Online.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِينِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرّٰحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Pada kesempatan yang mulia ini, saya ingin mengingatkan diri saya pribadi dan juga seluruh jamaah untuk selalu menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 102.
َاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian semua dengan sebenar-benarnya takwa, dan sungguh janganlah kalian meninggal kecuali dalam keadaan Islam.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Shalat adalah tiang agama. Sebagaimana sebuah bangunan yang kokoh karena memiliki tiang yang kuat, agama seorang Muslim pun akan tetap kokoh jika ia istiqamah dalam menjaga shalatnya.
Shalat adalah ibadah yang menjadi tolak ukur kesalehan seorang Mukmin, dan oleh karena itu, menjaga shalat adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar.
Allah SWT telah memerintahkan kita untuk menjaga shalat dengan baik dalam firman-Nya:
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ ٢
Artinya: “Peliharalah semua shalat fardlu dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah dalam shalat dengan khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 238).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Marahul Labid li Kasyfi Ma’nal Quranil Majid menjelaskan bahwa ayat ini memerintahkan kita untuk menjaga shalat dengan menyempurnakan rukun dan syarat-syaratnya. Beliau menyebutkan dua makna penting dalam menjaga shalat:
Penjagaan antara hamba dengan Allah. Jika kita menjaga shalat dengan baik, niscaya Allah akan menjaga kita. Allah akan melindungi kita dari segala keburukan dan memberikan kemuliaan bagi yang menjaga perintah-Nya.
Penjagaan antara hamba dengan shalat itu sendiri. Shalat yang dijaga akan menjaga kita, karena shalat adalah ibadah yang mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-‘Ankabut (29: 45):
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
“Tegakkanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Keutamaan shalat sangat luar biasa. Selain menjadi tiang agama, shalat juga menjadi penghalang dari perbuatan buruk dan kerusakan akhlak.