JABAR EKSPRES – Dalam rangka menyambut Ramadan tahun 1446 H/2025 M, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Dalam Negeri telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bersama yang mengatur tentang pembelajaran selama bulan puasa 2025.
Baca juga : Ini Jadwal Libur Sekolah Selama Puasa Ramadan 2025 Menurut Surat Edaran Pemerintah
Surat edaran tersebut disusun dengan merujuk pada kalender resmi pemerintah terkait awal Ramadan, Hari Raya Idul Fitri, dan jadwal cuti bersama/libur Idul Fitri di sekolah, madrasah, maupun satuan pendidikan berbasis keagamaan.
Menurut Nyanyu Khodijah, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, SE ini menjadi pedoman penting bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dalam merancang kegiatan pembelajaran di bulan Ramadan.
“Saya berharap SE ini dapat digunakan sebagai acuan oleh seluruh pihak di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk mempersiapkan rencana pembelajaran selama Ramadan. Dengan begitu, madrasah dan satuan pendidikan keagamaan lainnya bisa menyelaraskan kegiatan pembelajaran dengan semangat Ramadan,” ujar Nyanyu dalam pernyataannya.
Pembelajaran Ramadan dalam Tiga Tahapan
Dalam surat edaran tersebut, kegiatan pembelajaran selama Ramadan diatur dalam tiga tahapan utama:
1. Awal Bulan Ramadan: Pembelajaran Berbasis Keluarga dan Komunitas
Di awal Ramadan, pembelajaran difokuskan pada lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat hubungan siswa dengan keluarga dan komunitasnya melalui aktivitas yang bermakna, seperti diskusi keagamaan, salat berjamaah, dan aktivitas belajar mandiri yang dipantau oleh pihak madrasah.
2. Tengah Bulan Ramadan: Pembelajaran di Madrasah dan Kegiatan Keagamaan
Ketika Ramadan memasuki pertengahan, pembelajaran mulai dilaksanakan di madrasah.
Tidak hanya terbatas pada mata pelajaran akademik, madrasah juga diimbau untuk menyelenggarakan kegiatan keagamaan yang dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan, serta membangun karakter mulia siswa.
Beberapa kegiatan yang disarankan meliputi:
- Tadarus Al-Qur’an
- Pesantren Kilat
- Kajian Keislaman
- Aktivitas Sosial yang membangun kepedulian dan solidaritas
Nyanyu menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana pembentukan akhlak mulia dan kepemimpinan siswa, sehingga mereka tidak hanya unggul dalam ilmu, tetapi juga memiliki kepribadian yang kokoh.