JABAR EKSPRES – Harga Minyakita dipasaran saat ini sudah dijual sudah melebihi Harga Eceran Tertinggi ( HET ) yaitu Rp 15.700 yang di jual di pasaran.
Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim membantah jika pemerintah telah menaikan HET. Menurutnya, kenaikan harga Minyakita disebabkan masalah distribusi.
BACA JUGA: Siap-siap Pemerintah Akan Benahi Aturan Pinjaman Online!
‘’Minyakita akan tetap dipatok pada Rp 15.700 per liter, dan tidak ada rencana kenaikan,’’ ujar Isy kepada wartawan, dikutip Rabu, (22/01/2025).
Dia menilai, saat ini tidak ada kebutuhan yang mendesak sehingga harus menaikan HET Minyakita. Akan tetapi, Isy beralasan bahwa kenaikan Minyakita yang melebihi HET dikarena beberapa faktor.
BACA JUGA: BI Checking Ternyata Bisa Dibersihkan, Begini Caranya!
Menurut Isy, masalah distribusi jadi penyebab harga jual dipasaran melebihi HET. Bahkan, harga di Indonesia bagian timur sudah menyentuk angka Rp 17.000 sampai Rp 18.000.
Masalah penjualan Minyakita dikalangan pedagang dikarenakan barang didapatkan dari pedagang lain. Dan bukan langsung dapat dari distributor.
BACA JUGA: Awas Modus Arisan Lelang Sudah Banyak Makan Korban
Meski begitu, Isy mengklaim bahwa masih ada pedagang yang menjual sesuai dengan HET. Sedangkan untuk pedagang yang menjual di atas HET akan ditelusuri.
‘’Kita akan telusuri dan akan kami tindak jika ada distributor tangan pertama yang menjual di atas harga HET,’’cetus Isy.
BACA JUGA: Begini Alasan Mendag Naikan Harga Minyakita!
Selain itu, lanjut Isy kondisi stok minyak goreng dan kuota Domestic Market Obligation (DMO) dalam kondisi aman untuk kebutuhan masyarakat.
Untuk membenahi masalah distribusi, Isy berjanji akan melakukan penelusuran langsung, sebab diketahui banyak pedagang yang mendapatkan bukan dari distributor resmi.
‘’Ini membuktikan bahwa masalahnya bukan di stok, tetapi di jalur distribusi,” ujarnya..
BACA JUGA: Minyakita Tembus Rp 17.000, Emak-emak Harus Ngelus Dada!
Isy menegaskan, jika ditemukan distributor yang masuk ke dalam D1 dan D2 tidak menjual minyak goreng kemasan ekonomis dengan HET maka akan ditindak.
“Kami akan telusuri jalur distribusi ini hingga ke tingkat atas,” tegasnya. (yan).