Jabar Juara Pengangguran dan Harapan yang Belum Padam

BACA JUGA:Angka Pengangguran Tinggi, DPRD Kota Bandung Minta Tingkatkan Job Fair

“Kenapa Bisa Begitu? Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah ketidaksesuaian antara kurikulum SMK dengan kebutuhan pasar kerja,” beber Maulana.

Menurutnya, dunia industri berkembang dengan cepat, terutama di era digitalisasi dan revolusi industri 4.0. Namun, program pendidikan di banyak SMK kerap kali tidak mengikuti perkembangan ini. Akibatnya, lulusan SMK justru kesulitan mencari pekerjaan yang relevan.

Dampak dari Pengangguran

Maulana menjelaskan, tingginya angka pengangguran memiliki hubungan erat dengan dampak yang tidak main-main.

Dampaknya tidak main-main itu, mulai dari meningkatnya judi online, utang pinjaman online yang meroket, hingga angka kriminalitas yang tinggi.

“Judi online meroket, menurut data dari PPATK, Jawa Barat mencatatkan rekor sebagai provinsi dengan aktivitas judi online tertinggi di Indonesia,” jelasnya.

Jabar menduduki posisi sebagai provinsi dengan aktivitas judi online tertinggi di Indonedia itu, terlihat dari otal transaksinya yang mencapai Rp3,8 triliun, dan ada sekira 553.644 orang yang terlibat.

Maulana mengungkapkan, tingginya angka ini menunjukkan bahwa banyak orang mencoba mencari penghasilan instan lewat jalan pintas, meski risikonya besar.

BACA JUGA:Angka Pengangguran Turun 6,36 Persen, Disnaker Kabupaten Bandung Terus Tingkatkan Pelatihan dan Job Fair

“Dengan tekanan ekonomi dan minimnya pekerjaan, judi online jadi pilihan bagi sebagian orang yang terdesak,” ungkapnya.

Maulana memaparkan dampak lain dari pengangguran, yakni utang pinjaman online yang semakin hari kian membengkak.

Laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), wilayah Jawa Barat sebagai provinsi dengan utang pinjaman online terbesar di Indonesia, yakni mencapai Rp19,38 triliun.

Tak hanya terbuai oleh penghasilan instan dengan judi online, tapi banyak masyarakat Jabar yang juga terjebak dalam pinjaman online karena kebutuhan mendesak.

“Sayangnya, bunga tinggi dan cara penagihan yang kasar sering kali membuat mereka makin terpuruk. Kondisi ini jadi gambaran nyata betapa sulitnya orang memenuhi kebutuhan hidup saat lapangan kerja terbatas,” paparnya.

Maulana menuturkan, selain tingginya angka pengguna judi online dan pinjaman online, pengangguran juga berdampak pada meningkatnya kriminalitas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan