JABAR EKSPRES – Basarnas Kantor SAR Bandung mencatat bahwa data kasus yang telah ditangani alias proses penyelamatan selama 2024 mengalami penurunan secara presentase dibandingkan dengan 2023.
Kepala Kantor SAR (Kakansar) Bandung, Herry Marantika mengatakan, jumlah operasi penyelamatan tersebut dilihat secara keseluruhan kasus sesuai laporan serta pelaksanaan yang dilakukan.
“Secara angka operasi penyelamatan pada 2024 menurun dari 2023. Keduanya baik di 2023 atau kemarin 2024, kasus atau operasi penyelamatan didominasi oleh kecelakaan di perairan,” katanya saat ditemui Jabar Ekspres di Kantor SAR Bandung, Rabu (8/1).
BACA JUGA: Pria Tenggelam di Sungai Citarum saat Cari Rongsokan, Kantor SAR Bandung Terjunkan Tim Rescue
Harry menerangkan, perbedaan alias penurunan operasi penyelamatan tersebut untuk 2023 ditotalkan jumlahnya ada sebanyak 120 kasus kecelakaan.
Adapun untuk 2024, secara presentase keseluruhan pihak Basarnas Kantor SAR Bandung mencatat ada sebanyak 90 kali operasi penyelamatan.
“Memang kalau didominasi operasi penyelamatan itu kecelakaan di perairan, sebagian akibat bencana alam dan sebagian lagi terjadi di transportasi,” terangnya.
Harry mengungkapkan, untuk kecelakaan di perairan, pihak Basarnas Kantor SAR Bandung banyak menangani operasi penyelamatan korban tenggelam hingga hilang.
BACA JUGA: Cari 2 Korban Hilang Tertimbun Longsor di Sukabumi, Kantor SAR Bandung dan Jakarta Dikerahkan
Faktornya beragam, ada yang terjatuh akibat kondisi badan, cuaca ekstrem hingga kurang memperhatikan keselamatan dan akhirnya para korban pun tenggelam.
Kakansar Bandung menyebutkan, untuk operasi penyelamatan selain di perairan, tepatnya akibat bencana alam atau transportasi juga cukup jadi perhatian.
“Cianjur Selatan termasuk daerah rawan banjir dan longsor, termasuk Sumedang. Kalau di Garut selain banjir dan longsor juga ada rawan gempa,” ungkapnya.
Harry menjelaskan, adapun dari banyak kasus kecelakaan alias operasi penyelamatan yang dilakukan Basarnas Kantor SAR Bandung banyak korban hilang yang berhasil ditemukan.
BACA JUGA: Tim SAR Lanjutkan Pencarian Anak yang Tenggelam di Kali Adem
Dominasinya proses penyelamatan berhasil diselesaikan, namun dengan berbagai kondisi yang berbeda-beda ketika korban ditemukan dan dievakuasi oleh Tim SAR.
“Sebanyak 60 persen ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, 20 persen ditemukan dengan kondisi selamat dan sisanya (20 persen lagi) dinyatakan hilang,” jelasnya.