JABAR EKSPRES – Harga cabai rawit di Kabupaten Bandung Barat (KBB) meroket hingga tembus Rp120 ribu per kilogram selama sepekan terakhir.
Padahal sebelumnya, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Bandung Barat, berkisar Rp80 ribu per kilogramnya.
Tak sedikit para pedagang di pasar tradisional Tagog Padalarang, Bandung Barat merasa heran. Pasalnya harga cabai rawit semakin tak terkendali.
BACA JUGA: Harga Cabai Merah Keriting Meroket, UMKM Seblak Instan di Ciamis Merana
“Beda dengan tahun lalu, sekarang di awal tahun 2025 harga cabai rawit makin mahal. Di tingkat eceran saja sudah Rp120 ribu rupiah per kilogram,” kata Endang (55) saat dikonfirmasi, Senin, 6 Januari 2025.
Dikatakan Endang, pada Kamis (2/1/2025), harga cabai rawit sudah menyentuh harga di angka Rp80 ribu per kilogramnya. Ia khawatir hal itu berpengaruh pada penjualan.
“Pembeli sudah mulai mengurangi, semakin mahal semakin dikurangi. Mahalnya cabai membuat saya enggak berani nyetok banyak takut membusuk,” katanya.
BACA JUGA: Jelang Tahun Baru 2025, Harga Cabai di Pasar Baleendah Alami Kenaikan!
Sementara itu, salah satu pembeli warga asal Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Wulan (30) merasa heran, harga cabai rawit semakin mahal. Kendati begitu, dirinya tetap membeli meski jumlah pembelian dikurangi.
“Tetep beli, biasanya beli setengah kilo buat stok satu minggu. Sekarang cuma beli seperempat, ya itu tadi karena harganya mahal,” katanya.
Senada dikatakan Wulan, Yanti warga Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang mengatakan meski mahal dirinya terpaksa membeli karena untuk kebutuhan memasak.
“Mau gimana lagi, paling belinya sedikit. Dibanyakinnya cabai merah. Kebetulan keluarga suka pedas,” katanya.
Sundari, pedagang kupat tahu, lebih memilih menggunakan cabai merah dan hijau untuk membuat sambal. Pasalnya, jika tetap menggunakan cabai rawit, akan menambah ongkos produksi.
BACA JUGA: Meroket Tajam, Harga Cabai Rawit Merah Sentuh Rp90 ribu per Kilo
“Udah satu minggu pakai cabai merah dan hijau, karena cabai rawit lagi mahal. Jadi enggak mau memaksakan apalagi peminat kupat tahu saat ini lagi sepi,” katanya.
Ia berharap pemerintah daerah (Pemda) Bandung Barat segera menggelar operasi pasar murah. Hal itu dilakukan untuk menekan harga sejumlah komoditas yang semakin mahal.