JABAREKSPRES – Proyek trotoar yang dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kota Bandung sejauh ini masih ada yang belum tuntas.
Diketahui, Dinas SDABM Kota Bandung, pada Maret 2024 lalu sudah mulai melakukan pekerjaan penataan trotoar dibeberapa titik.
Di antaranya, Jalan Ahmad Yani, Jalan Terusan Jakarta, Lapangan Tegalega, Jalan Gatot Subroto dan Lapangan Sidolig.
Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, ada sebagian dari proyek itu belum selesai dikerjakan. Padahal sudah melewati tahun 2024.
BACA JUGA: Libur Panjang Kemarin Pendapatan Restribusi Parkir Kota Bandung Lesu
Seperti halnya rehabilitasi trotoar di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Ahmad Yani. Progres pekerjaannya belum tuntas dan masih menyisakan pekerjaan pembersihan bekas pekerjaan, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan mengancam keselamatan pengendara.
Proyek trotoar di Jalan Gatot Subroto, segmen Turangga hingga Pelajar Pejuang, kondisi trotoar masih dalam proses pengerjaan. Kondisinya juga sangat memprihatinkan.
Material seperti pasir, plastik pelindung, dan beton berserakan di sepanjang jalur, membuat pejalan kaki kesulitan melintas.
BACA JUGA: Restribusi Parkir Kota Bandung Bocor, Target Tidak Pernah Tercapai!
Proyek ini memiliki anggaran sebesar Rp 2,9 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimulai lelang pada Maret 2024 melalui sistem tender
Begitu juga hasil pembangunan trotoar yang ada di Jalan Ahmad Yani. Progres penyelesaian masih terdapat material yang berserakan.
Untuk diketahui, jika mengacu pada Sistem Perencanaan Umum Penganggaran (SIRUP) pada APBD 2024 ini, Pemkot Bandung telah mengalokasikan total pengeluaran untuk penataan trotoar sebesar Rp 40 miliar lebih.
Anggaran tersebut diperuntukan untuk penataan trotoar yang ada di Kota Bandung yang dilakukan dengan sistem tender lelang, e-purchasing maupun penunjukan langsung.
BACA JUGA: Jadi Temuan BPK, Target Realisasi Restribusi Parkir Kota Bandung Selalu Jeblok, Ada Apa?
Masih berdasarkan pengamatan langsung, proyek trotoar yang dikerjakan di akhir tahun ini memiliki kualitas yang buruk dan terlihat dalam pengerjaan asal-asalan.
Pada pekerjaan yang ada di Jalan Terusan Jakarta terlihat guiding blok untuk penyandang tuna netra memiliki kulitas buruk.