JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Bogor memberikan penghargaan kepada Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Bogor.
Penghargaan itu diberikan atas kontribusi Kadin yang signifikan dalam mengendalikan inflasi daerah.
Piagam penghargaan diserahkan oleh PJ Bupati Bogor, Bachril Bakri kepada Ketua Kadin Kabupaten Bogor, Sintha Dec Checawaty di acara Refleksi Akhir Tahun 2024 di Auditorium Sekda, Cibinong, Senin (31/12) malam.
BACA JUGA: Tata Cara Sholat 1 Rajab Lengkap dengan Niat, Doa, dan Jamnya
Sintha mengatakan, bahwa penghargaan ini menjadi dorongan semangat bagi Kadin Kabupaten Bogor untuk terus mendukung Pemerintah Kabupaten Bogor dalam berbagai upaya pengendalian inflasi, seperti Gerakan Pangan Murah (GPM) dan operasi pasar.
“Kami terus mendampingi setiap kegiatan yang dilaksanakan Pemkab, baik itu GPM maupun operasi pasar,” kata Sintha, Selasa (31/12).
Lebih lanjut, Sintha menambahkan, Tim Pengalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bogor berupaya untuk mendorong produk lokal di setiap wilayah.
BACA JUGA: Walhi Jabar Desak Restorasi DAS Cikapundung, Jalan Panjang Memulihkan Tata Kelola Kota Bandung
“Kami sedang mengumpulkan data untuk mengembangkan sektor pertanian dan peternakan agar dapat menjadi produsen utama di daerahnya, sehingga kebutuhan yang sulit terkendali bisa dijaga melalui peningkatan produk lokal,” tambahnya.
Sintha juga menekankan pentingnya evaluasi berkala yang dipimpin oleh Pj Bupati Bogor dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Seluruh pihak terkait, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS), turut berpartisipasi dalam memastikan kegiatan-kegiatan tersebut berjalan terencana dan terukur.
BACA JUGA: Penataan Jalan Kawasan Alun-alun Cimahi Rampung, Segera Batasi Penggunaan Kendaraan
Sementara itu, Penjabat Bupati Bogor, Bachril Bakri, menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor sedang berupaya mencapai target inflasi 1,5 persen sesuai dengan arahan pemerintah pusat.
Saat ini, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Bogor tercatat dalam kondisi deflasi dengan angka minus 0,12 persen.
“Inflasi yang terlalu rendah, di bawah 1,5 persen, tidak baik bagi produsen seperti petani dan nelayan. Kita harus menjaga keseimbangan agar tidak hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga produsen,” ujar Bachril.
BACA JUGA: Cair Lagi Rp400.000 dari Aplikasi Penghasil Saldo Dana Uang, ini Caranya