JABAR EKSPRES – Trotoar di sejumlah titik di Kota Bandung berubah menjadi ladang bahaya bagi pejalan kaki. Proyek rehabilitasi trotoar di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Ahmad Yani yang masih jauh dari selesai menimbulkan ketidaknyamanan sekaligus ancaman bagi keselamatan warga.
Di Jalan Gatot Subroto, segmen Turangga hingga Pelajar Pejuang, kondisi trotoar memprihatinkan. Material seperti pasir, plastik pelindung, dan beton berserakan di sepanjang jalur, membuat pejalan kaki kesulitan melintas. Tali pengaman yang dipasang tidak mampu melindungi pengguna jalan dari potensi kecelakaan, terlebih jalur khusus disabilitas pun belum terlihat fungsional.
Proyek yang merupakan bagian dari Rehabilitasi Trotoar Paket 3 ini menggunakan anggaran sebesar Rp2,9 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan target penyelesaian pada Maret 2024, proyek ini seharusnya memberikan trotoar yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Namun, yang tampak di lapangan justru sebaliknya.
Hal serupa juga terlihat di Jalan Ahmad Yani. Trotoar yang sedang diperbaiki di kawasan tersebut menghadirkan situasi serupa: material yang berserakan, permukaan yang belum rata, dan jalur yang tak bisa digunakan. Kondisi ini memaksa pejalan kaki turun ke badan jalan, berbagi ruang dengan kendaraan bermotor.
BACA JUGA: Sering Alami Masalah Pendaratan, Pesawat Jeju Air akan Diselidiki
Seorang warga, Ridho (36) yang kerap berjalan kaki di sekitar Jalan Ahmad Yani, mengungkapkan keresahannya. “Ini sangat berbahaya, apalagi kalau malam hari. Trotoarnya tidak bisa dilewati, tapi tidak ada solusi,” ucapnya.
Dengan proyek yang belum juga rampung di dua lokasi strategis ini, pejalan kaki merasa diabaikan. Anggaran besar yang digelontorkan seakan tidak sejalan dengan kualitas pengerjaan di lapangan. “Kalau belum selesai, ya miris aja,” cetus Ridho.
Trotoar yang seharusnya menjadi ruang aman justru terus menjadi “teror” bagi masyarakat Kota Bandung. Keamanan dan kenyamanan pejalan kaki pun semakin terancam di tengah perlambatan pembangunan ini. Hal demikian pun menjadi sorotan kelompok disabilitas.
Diketahui, sejak beberapa tahun terakhir, Pemkot Bandung mengalokasikan anggaran besar untuk membenahi trotoar. Pada 2024, dana sebesar Rp40 miliar digelontorkan untuk rehabilitasi dan pembangunan trotoar. Namun, anggaran besar ini tampaknya tidak sebanding dengan kualitas hasilnya.