JABAR EKSPRES – Operasional ratusan Angkutan Perkotaan atau Angkot di Kota Bogor berhasil di stop oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor sepanjang 2024.
Hal itu disampaikan Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra dalam forum diskusi bersama jurnalis di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor pada Senin, 30 Desember 2024.
Tercatat, per awal tahun 2024 lalu, jumlah angkot di Kota Bogor ada sebanyak 3.400 unit, dan hingga akhir Desember 2024 ini tersisa 2.836 unit angkot.
“Jadi sepanjang tahun 2024 ini, kami sudah mengurangi sebanyak 564 unit angkot di Kota Bogor,” ungkap Marse dalam forum diskusi.
Jumlah itu disebut juga telah melebihi target dari yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor hingga akhir tahun ini yakni, sebesar 2.900 unit angkot.
Marse menegaskan, bahwa ikhtiar dalam pengurangan angkot di Kota Bogor akan terus dilakukan.
Sebab, sambung dia, kebijakan tersebut tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2023 yang berisikan reduksi, konversi dan usia teknis kendaraan.
“Berdasarkan Perda, usia kendaraan itu maksimal 20 tahun. Tapi setiap kendaraan itu beda-beda,” tuturnya.
Marse mengaku, bahwa kini pihaknya sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk terus mengurangi jumlah angkot di 2025 mendatang.
Ia juga mengungkapkan, bahwa saat ini idealnya satu trayek diisi oleh 60 hingga 100 unit angkot. Namun faktanya, di satu trayek bisa melebihi angka tersebut.
“Saat ini lebih dari kouta tersebut. Strateginya kita reduksi 2:1 atau kita rerouting trayek baru, jalur baru untuk memecah konsentrasi satu titik,” terang Marse.
Melalui kolaborasi bersama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor, Dishub janji akan terus merumuskan polemik penanganan angkot di Kota Bogor.
“Kami sudah sepakat untuk melakukan penataan angkot dengan berbagai macam strategi yang lebih baik, untuk mengurangi kemacetan,” tukas Marse. (YUD)