Perbankan Tumbuh Double Digit di Tengah Kondisi Dinamika Global dan Domestik

Optimisme pada triwulan IV-2024 disebabkan oleh prediksi bahwa kondisi makroekonomi akan membaik, BI-Rate yang cenderung stabil dan nilai tukar yang diperkirakan menguat.

Mayoritas responden meyakini bahwa risiko perbankan pada triwulan IV-2024 masih terjaga dan terkendali.

Seiring dengan penyaluran kredit yang diperkirakan meningkat, usaha bank untuk melakukan monitoring dan penagihan nasabah kredit bermasalah serta pelaksanaan hapus buku untuk menekan peningkatan NPL, responden memperkirakan bahwa risiko kredit (NPL/NPF gross) pada triwulan IV-2024 akan membaik dari 2,21 persen pada akhir September 2024.

Selanjutnya, risiko pasar diperkirakan cukup terjaga antara lain karena perbankan menjaga rasio Posisi Devisa Neto (PDN) pada level rendah dan berada pada posisi long serta Net Interest Margin (NIM) yang diproyeksikan meningkat.

Risiko likuiditas diperkirakan masih terjaga dan membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini didorong ekspektasi “alat likuid (kas dan setara kas)” perbankan yang masih akan tumbuh.

Ekspektasi terhadap kinerja perbankan (IEK) pada triwulan IV-2024 masih optimis dengan IEK sebesar 81, meskipun menurun dari 86 pada triwulan III-2024.

Optimisme kinerja perbankan didorong oleh ekspektasi peningkatan DPK dan penyaluran kredit yang berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan.

Namun demikian, Dian Ediana Rae mengingatkan masih adanya beberapa hal yang dinilai perlu ditindaklanjuti perbankan ke depan yakni pemenuhan modal inti minimum (MIM) untuk Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD), pemanfaatan digitalisasi yang dapat berpotensi meningkatkan cyber risk dan third party risk, peningkatan dukungan terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta optimalisasi peran perbankan syariah dan perbankan daerah dalam mendukung perekonomian daerah.

Menindaklanjuti upaya-upaya tersebut di atas, perbankan nasional diharapkan dapat terus melanjutkan kinerja positifnya di tahun 2025 meski tantangan ekonomi global dan domestik masih relatif tinggi.

Perbankan Jawa Barat

Kepala OJK Provinsi Jawa Barat, Imansyah menyatakan kinerja perbankan di Jawa Barat juga tumbuh positif seiring dengan perbankan nasional.

Per Oktober 2024, realisasi penyaluran kredit tumbuh 8,15 persen YoY menjadi sebesar Rp646 triliun dan DPK tumbuh 6,15 persen YoY menjadi sebesar Rp699 triliun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan