JABAR EKSPRES – Tahun 2024 segera berakhir, namun sejumlah Indikator Kinerja Makro (IKM) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar belum sepenuhnya tercapai.
Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) No 25 tahun 2023 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD), Pemprov Jabar telah mencanangkan target sejumlah IKM untuk 2024. Yakni, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) ada di angka 5,67 persen, Persentase Penduduk Miskin di angka 7,34 persen, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di angka 8,01 persen.
Kemudian Gini Ratio ada di angka 0,394 poin, Pendapatan Perkapita di Rp 57,28 juta, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di angka 74,14 poin.
BACA JUGA: Ini Faktor Kawasan Wisata Lembang Sepi Pengunjung di Libur Nataru
Berdasarkan data yang dihimpun Jabar Ekspres, belum seluruhnya IKM itu mencapai target di 2024. Tapi memang ada beberapa indikator yang datanya belum tercatat.
Rinciannya, untuk LPE baru di angka 4,91 persen. Namun itu baru potret kondisi di triwulan III 2024 berdasarkan publikasi yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS).
Berikutnya untuk persentase penduduk miskin ada di angka 7,46 persen, itu berdasarkan publikasi BPS periode Maret 2024. Angka itu turun jika dibandingkan capaian 2023. Namun masih belum mencapai target yang dicanangkan pemprov.
BACA JUGA: Prediksi Harga iPhone 16 di Indonesia, Cek di Sini Sekarang!
Kemudian untuk TPT, realisasinya cukup baik. Yakni di angka 6,75 persen. Angka itu sudah jauh melampaui target yang dicanangkan.
Tapi yang patut jadi perhatian adalah tren tingkat setengah pengangguran mengalami kenaikan pada periode Agustus 2024 itu. Yakni dari 6,32 menjadi 7,73.
Selanjutnya kondisi Gini Ratio atau ketimpangan di Jabar cukup memprihatinkan. Berdasarkan data BPS periode Maret 2024 angkanya baru di 0,421 poin. Itu turun jika dibanding periode Maret 2023 yang di angka 0,425 poin. Namun itu jauh dibandingkan target yang dicanangkan. Yakni bisa ditekan di angka 0,394 poin.
BACA JUGA: Reward Saldo Gratis Rp75.000 Langsung Cair via Penghasil Uang Tercepat 2024
Lalu realisasi IPM pada 2024 ada di angka 74,92 poin. Angkanya membaik dibanding 2023 dan melebihi target yang dicanangkan yakni 74,14 poin. Namun kondisi itu masih di bawah angka nasional dan masih lebih rendah di banding beberapa provinsi di Indonesia.