Partisipasi Pemilih di Pilkada KBB Turun Drastis, KPU Siap Dievaluasi

JABAR EKSPRES – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengakui partisipasi pemilih di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mengalami penurunan.

Penurunan tingkat partisipasi pemilih jadi poin utama KPU Kabupaten Bandung Barat, agar dievaluasi.

Ketua KPU KBB Ripqi Ahmad Sulaeman mengatakan dalam evaluasi bersama Pemkab Bandung Barat. Bahwa pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 berjalan sesuai dengan harapan. Namun catatannya adalah penurunan angka partisipasi pemilih.

“Sudah disampaikan dalam rapat evaluasi. Pilkada berjalan lancar, akan tetapi catatannya itu terfokus pada penurunan partisipasi,” kata Ripqi saat dihubungi, Jumat (27/12/2024).

BACA JUGA:Perketat Pengawasan, 8 Bus di Terminal Cicaheum Tak Lolos Uji Kelayakan

Diketahui pada Pilkada Serentak 2024 jumlah pemilih sebanyak 73 persen yang tercatat di 2,562 TPS di 16 kecamatan. Sedangkan pada Pemilu sebelumnya, partisipasi mencapai 80 persen. Berdasarkan data tersebut terdapat penurunan sekitar 0,8 persen pemilih.

“Untuk partisipasi masyarakat Pilkada untuk mencapai 73 persen. Memang kalau dilihat angka partisipasi dibandingkan dengan Pemilu memang di bawah. Tapi dibandingkan dengan kabupaten kota yang lain memang kita alhamdulilah masuk 10 besar di Jawa Barat,” katanya.

“Untuk peningkatan partisipasi pemilih memang kita merencanakan di tahun berikutnya lebih banyak kegiatan yang sifatnya pendidikan politik terhadap pemilih. Pemilih pemula, milenial, manula termasuk disabilitas,” sambungnya.

Dengan suksesnya pelaksanaan pemilihan kepala daerah baik Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, ia mengapresiasi dukungan pemerintah daerah hingga pemerintahan kecamatan dan desa. Juga terhadap instansi TNI, Polri dan lembaga lainnya yang sudah mengawal Pilkada hingga pemungutan suara dan rapat pleno penetapan suara.

BACA JUGA:Kunjungan Wisata Lesu, Pelaku Usaha di Lembang Hadapi Ketidakpastian

“Alhamdulillah hari ini mengundang seluruh stackholder mulai dari Prokopimda, instansi terkait yang sudah membantu terlibat mensukseskan Pilkada. Saya anggap lancar karena memang di KBB tidak ada pemungutan suara ulang dan pemungutan suara lanjutan,” ujarnya.

Disinggung mengenai pemungutan suara ulang (PSU), Ripqi menegaskan hal itu tak akan terjadi. Mengingat tidak adanya unsur pelanggaran yang bisa menyebabkan PSU.

Hal tersebut, lanjut dia, karena adanya keterlibatan dari berbagai pihak selama tahapan Pilkada berlangsung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan